PEKANBARU (Independensi.com) – Kelestarian lingkungan dan keseimbangan dalam pengelolaan kebun kelapa sawit menjadi fokus Asian Agri dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Sebagai salah satu perusahaan industri sawit terbesar di Indonesia, Asian Agri menyadari pentingnya alam dan lingkungan dan perkebunan yang sehat dan produktif.
Situasi ini ditanggapi positif oleh Apical, Asian Agri dan Kao yang berkolaborasi serta meluncurkan program Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment’ (SMILE) atau Inklusi Petani untuk Kesejahteraan & Pemberdayaan yang Lebih Baik pada 2020. Dari laporan yang ada, program SMILE untuk meningkatkan penghidupan petani telah berhasil.
Berbagai usaha kemudian dilakukan Asian Agri untuk memastikan kegiatan operasional perusahaannya tidak mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada. Salah satunya dengan menghindari penggunaan bahan kimia dalam pengendalian hama.
Sejak beberapa tahun terakhir, Asian Agri beralih menggunakan cara-cara alami untuk mengendalikan hama. Misalnya untuk mengatasi hama tikus, Asian Agri menggunakan burung hantu di kebun milik perusahaan kelapa sawit itu di Pangakalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan,
Riau, Rabu (10/5/2023).
Asian Agri pun membangun banyak kandang burung hantu di kebun-kebun kelapa sawit milik mereka. Untuk satu hektar kebun, mereka membangun satu kandang burung hantu. Selain burung hantu untuk mengendalikan hama tikus, Asian Agri juga menggunakan bunga kembang sepatu untuk mengendalikan hama ulat. Bunga kembang sepatu ditanam di antara pohon-pohon sawit untuk mengalihkan perhatian ulat yang sering menyerang daun sawit.
Selain menghindari penggunaan bahan kimia dalam pengendalian hama, Asian Agri juga menggunakan pupuk organik, dan berkomitmen untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam hal pembukaan lahan ataupun saat melakukan replanting.
Berbagai usaha yang dilakukan perusaahaan kelapa sawit milik pengusaha Sukanto Tanoto itu berbuah sertifikasi penghargaan RSPO, ISCC, dan ISPO yang mengukuhkan Asian Agri sebagai perusahaan sawit yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.