JAKARTA (Independensi.com) – Desa Wari, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) yang terletak diujung Pulau Halmahera membuktikan diri sebagai sentra produksi Jagung Provinsi Maluku Utara.
Pada Kamis (11/1/2018) siang di lahan 17 hektare (ha) yang dibina Kodim 1508/Tobelo dilaksanakan Panen Raya Jagung, bagian dari program penanaman 14.500 ha di Halut.
Hadir saat panen Kadis Pertanian Provinsi Maluku Utara, Dandim 1508/Tobelo, Danramil 1508-01/Tobelo, Kadis Pertanian Kabupaten Halmahera Utara, BPTP Malut dan Kelompok Petani serta berbagai unsur masyarakat lainnya.
Petani sangat puas atas hasil panen yang dicapai kali ini, karena jagung hibrida yang ditanam produktivitasnya mencapai 6,5 ton/ha, lebih tinggi dibanding biasanya 4 ton/ha.
Dalam sambutannya Kadis Pertanian Kabupaten Halmahera Utara menyampaikan jangan takut untuk tanam jagung kembali karena pemerintah daerah menjamin hasil panen jagung dari petani.
Pemda telah membangun kerjasama dengan dua perusahan yakni Gabungan Pengusaha Pakan Ternak dan PT. Segar Indonesia, sehingga hasil panen akan dibeli dengan harga standar pemerintah.
Ucapan terima kasih juga disampaikan atas kerjasama pihak Kodim 1508/Tobelo yang telah membantu mengolah tanaman jagung sehingga bisa melakukan kegiatan panen raya jagung.
Di Kabupaten Halmahera Utara masih banyak lahan yang kosong dan subur, sehingga tahun 2018 Kabupaten Halmahera Utara ditargetkan seluas 25.000 ha. Dijelaskan oleh Kadis Pertanian Provinsi Maluku Utara, untuk mendukung kegiatan penanaman jagung tersebut, maka Pemerintah Provinsi telah menyiapkan benih dan alsintannya untuk mempermudah para petani dalam melakukan aktifitas.
“Jadi, para penyuluh tidak perlu takut dan harus siap, karena kegiatan ini dilaksanakan bukan untuk kesejateraan kita tetapi untuk kesejahteraan para petani di tiap wilayah maluku utara,” ujarnya.