JAKARTA (Independensi.com) – Perubahan di tubuh internal Partai Golkar, mendapat respon dari tokoh muda Partai Golkar, Riko Lesiangi.
Menurut Riko, perubahan kultur politik dalam internal ditubuh Golkar, sesuatu yang niscaya bisa terjadi dalam tubuh partai berlambang pohon berlambang pohon Beringin yang terkenal dengan etos partai modernitas dan kuat menjaga perbedaan, “DINAMIKA”, dalam berpendapat.
Riko mengungkapkan Partai Golkar mampu membuktikan ke publik tetap exis dari berbagai macam tekanan badai politik.
“Partai Golkar mengandalkan konsep 3 pilar utama: kemampuan finansial yang kuat, sumber kualitas manusia dan jaringan kekuasaan eksekutif, legislatif, yudikatif terutama hidupnya alam demokrasi,” ujar Riko Senin (26/8/2024).
Menurutnya, Golkar berbeda dengan partai politik lainnya, kedaulatan partai ditangan Kadernya.
Dikatakan Rico, partai Golkar mengalami kemunduran demokrasi dan hilangnya hak-hak kader berdasarkan AD ART/Konstitusi Partai, menunjukan tidak ada lagi etos perlawanan dalam tubuh Golkar untuk menghadapi skenario tekanan politik dari kekuasaan external, sangat memperihatinkan Golkar sekarang ini lebih menonjolkan pragmatisme dan oportunisme politik.
“Para Elit Partai Golkar bersikap pasif/diam asalkan kepentingan bisnis dan kepentingan kekuasaan tetap aman terjaga,” tegasnya.
Ditambahkan Rico, jika Golkar terus menerus berada dibawah cengkaram berimbas kemerosotan tingkat kepercayaan publik dan penurunan kadar emosional antar sesame kader partai Golkar.
“Ini menodai Marwah Partai Golkar, berdampak pada kerusakan kelembagaan dan tertutupnya ruang komunikasi, mengakibatkan melemahnya kekuatan politik, “posisi tawar rendah”.
“Partai Golkar selalu mendukung pemerintahan tanpa terkecuali, asalkan kebijakan yang diambil benar-benar mendukung kepentingan rakyat, bukan hanya kekuasaan semata,” ujar Riko kembali.
“Golkar kehilangan jati diri/identitas partai dan saling sikut antar KADER menandakan kehancuran partai,” jelas Rico kembali.
Untuk itu, Rico mengajak segenap kader partai Golkar, “Mari kita bersama-sama menjaga partai tercinta ini dari serangan kekuasaan abuse of power, dan melakukan perlawanan. suatu waktu dengan tidak menutup segala kemungkinan menjadi boomerang Jokowi,” ungkapnya. (*)