Denpasar (Independensi.com) – Jelang hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Rabu, 27 November 2024, hasil survei yang dirilis View Data Indonesia mencuri perhatian publik.
Pasalnya, View Data Indonesia ini tidak termasuk di dalam 81 lembaga terdaftar sebagai lembaga survei, jajak pendapat, dan penghitungan cepat hasil Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.
Adapun lembaga survei yang dinyatakan terdaftar di KPU harus mengikuti seleksi administrasi dan wajib memenuhi ketentuan sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Umum dan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Dalam Peraturan KPU tersebut tertulis bahwa sebuah lembaga survei harus memiliki badan hukum di Indonesia dan sumber dananya tidak berasal dari pembiayaan luar negeri.
Meski tidak terdaftar di KPU, View Data Indonesia berani merilis hasil survei Pilkada Serentak 2024 di Bali.
Di antaranya survei Pilgub Bali 2024 yang memosisikan Paslon Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta unggul sebanyak 70,4 persen berbanding 28,5 persen untuk Paslon Made Muliawan Arya- Putu Agus Suradnyana alias Mulia-PAS.
Di Pilkada Karangasem, View Data Indonesia untuk November 2024 merilis tingkat keterpilihan Paslon I Gede Dana- I Nengah Swadi mencapai 65,8 persen.
Jumlah tersebut sangat jauh dibandingkan Paslon GP (Gus Par-Guru Pandu) yang hanya 19,3 persen dan Paslon KARISMA yang hanya 14,5 persen.
Unggul sementara di Pilgub Bali dan Pilkada Karangasem, View Data Indonesia menempatkan jagoan PDI Perjuangan, yakni Paslon Calon Bupati- Wakil Bupati Klungkung Nomor Urut 02, I Made Satria- Tjokorda Gde Surya Putra “keok” alias kalah.
Mengacu data, tertera bahwa Paslon I Made Kasta- Ketut Gunaksa memiliki peluang terpilih tertinggi yakni sebanyak 46,3 persen, I Made Satria- Tjokorda Gde Surya Putra 27,8 persen, dan I Ketut Juliarta- I Made Wijaya 25,5 persen, serta tidak menjawab sebanyak 0,5 persen.
Menariknya, khusus survei Pilkada Klungkung 2024 ini, pihak View Data Indonesia justru memberikan penjelasan yang tidak nyambung sebab data yang dirilis tersebut justru berisi keterangan tentang para pasangan calon Pilkada Karangasem 2024.
“Semeton sareng sinamian, ada yang tahu nggak siapa View Data Indonesia ini? Mereka menyebarkan file dengan narasi ngawur. Mereka menampilkan satu data yang tidak valid, sementara sisanya adalah data karangan. Saya tidak tahu legalitas mereka karena penelusuran saya tak menghasilkan informasi yang jelas. Dan saya hanya bisa tertawa melihat hasil survei mereka yang menyatakan bahwa Mangku Kasta memiliki elektabilitas 46 persen di mana 100 persen guru di Klungkung memilihnya untuk menjadi bupati. Tapi, siapa pun mereka ini, mereka adalah kelompok tak cukup terdidik, karena bahkan hanya untuk berbohong saja mereka tidak bisa. Anda bayangkan, mereka seolah membuat data survei paslon di Klungkung, tapi analisisnya masih menggunakan copy-an data dari file yang mereka buat untuk di Karangasem. Setelah saya telusuri, cara ini mereka gunakan untuk menakut-nakuti paslon, lalu mereka masuk ke tim relawan atau tim pemenangan dengan tujuan untuk menjual jasa publikasi sosial media,” sentil warga Klungkung, I Nengah Sumerta menyikapi hasil survei View Data Indonesia seperti yang dilansir dari media online terkemuka Balipolitika, Sabtu, 16 November 2024.
Sebagaimana diketahui publik luas, KPU telah menerbitkan sertifikat terdaftar bagi 81 lembaga survei untuk Pemilu 2024 yang telah terdaftar, sebagai berikut.
PT Kio Sembilan Lima (Lembaga Survei Kedai KOPI), PT Poltracking Indonesia, PT Ipsos Market Research, PT Kompas Media Nusantara, Charta Politika/PT Indonesian Consultant Mandiri, Voxpol Center Research and Consulting, Pandawa Research, PT Lingkar Strategi Indonesia, PT Parameter Konsultindo (PARMET), Indikator Politik Indonesia, Lembaga Survei Nasional, Lembaga Klimatologi Politik, Polstat Indonesia, Political Weather Station, PT Jaringan Cyrus Nusantara (Cyrus Network), PT Publik Riset Cendekia (Politika Research and Consulting), Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Lembaga Survei Jakarta, Indonesia Polling Station (IPS), Surabaya Survey Center, Lembaga Survei Indonesia, Fixpoll Media Polling Indonesia, Forum Rektor PTMA, Yayasan Akselerasi Indodata (INDODATA), Surabaya Research Syndicate (SRS), Indopol Survey & Consulting, Polsentrum Data Indonesia, PT Lingkaran Survei Indonesia, PT Citra Publik, Saiful Mujani Research & Consulting, Rakata Analytics and Advisory, Strategi Lingkar Nusantara, Trust Indonesia Research & Consulting, PUSKAPI (Pusat Kajian Pemilu Indonesia), PT Losta Institute, PT Citra Komunikasi LSI, PT Lingkaran Survei Kebijakan Publik, Populi Center, PT SCL Taktika Konsultan, PT Citra Publik Indonesia, Indekstat Research And Data Science, PT Sigi LSI Network, PT Konsultan Citra Indonesia, Jaringan Isu Publik, Lembaga Riset Indonesia, Jaringan Suara Indonesia, Media Survei Nasional, Lingkar Survei Sulawesi (LSS), Ide Cipta Research and Consulting (ICRC), The Haluoleo Institute, Media Survei Center Indonesia, PT Parameter Publik Indonesia, PT Paradigma Riset Nusantara, Lembaga Survei Kuadran, Nakama Research & Consulting, PT Indopolling Riset dan Konsultan, PT Sinergi Data Indonesia, PT LSI Network, Parameter Politik Indonesia, PT Indo Riset Survei, Algoritma Research & Consulting, Cigmark Research & Consulting (PT Cipta Global Marka), PT Indonesia Persada Studi, Yayasan Polsight Indonesia, Indomatrik, PUSKAPTIS (Lembaga Pusat Kajian Kebijakan & Pembangunan Strategis), Pusat Riset Indonesia (PRI), PT Alvara Strategi Indonesia, PT Indonesian Political Marketing (Polmark Indonesia), PT Konsepindo Riset Strategi, PT Dimensi Multiriset Indonesia, Script Survei Indonesia (SSI), PT Satukanal Riset dan Pengembang, PT Pusat Polling Indonesia, The Strategic Research and Consulting (TSRC), Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Celebes Research Center, Lembaga Survei Independen Nusantara, PT Motion Cipta Matrix, Arus Survei Indonesia dan Lembaga Indonesia Strategic Institute (INSTRAT).
Sementara itu, terdapat dua lembaga lain yang mengajukan pendaftaran dan sedang melakukan perbaikan atau melengkapi dokumen, yaitu DEITPRO (PT Delt Kabar Indonesia) serta Lembaga Kajian Publik Independen.
Dengan kata lain, tidak ada nama View Data Indonesia dalam deretan lembaga survei yang terdaftar di KPU pada Pemilu 2024. (hd)