JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyelesaikan 10 tower Wisma Atlet Kemayoran yang akan digunakan pada Asian Games XVIII bulan Agustus 2018 dan Asian Paralympic Games 2018 yang akan berlangsung pada bulan Oktober 2018. Disamping Wisma Atlet, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan Wisma Atlet Kemayoran sehingga menjadi lebih hijau dan menambah kenyamanan para atlet yang tinggal selama pergelaran olahraga terbesar di Asia tersebut.
Presiden Joko Widodo pada hari Senin, (26/2/2018), melakukan kunjungan ke Wisma Atlet Kemayoran tepatnya di tower 3 yang berada di Blok D10. Presiden Jokowi meninjau kondisi kamar dan lansekap kawasan Wisma Atlet.
“Saya melihat 99,99 persen sudah selesai hanya diperlukan perbaikan sedikit. Pohon yang besar akan ditanam sehingga pada saat digunakan sudah dapat dilihat hijaunya. Saya lihat dari kamar ke kamar, untuk mebel, ruangan, dan liftnya sudah bagus. Secara umum saya kira sudah baik,” kata Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Inasgoc Erick Thohir.
Usai melakukan kunjungan ke Wisma Atlet, Presiden Jokowi melakukan pengecekan rute perjalanan yang akan dilalui oleh para kontingen olahraga dari berbagai negara Asia baik rute menuju Bandara Soekarno-Hatta dan Kawasan Olahraga Senayan.
Sementara itu Menteri Basuki mengatakan terkait rute perjalan yang akan dilalui akan dilakukan penataan untuk meningkatkan kualitas estetika kota. “Tindak lanjutnya setelah ini saya, Kementerian Lingkungan Hidup, Gubernur DKI Jakarta, PT. Jasamarga akan melakukan tour dengan bus untuk melihat apa yang perlu diperbaiki oleh Kementerian PUPR maupun Pemda DKI Jakarta, baik rute yang melalui tol maupun rute non tol,” kata Menteri Basuki.
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan wisma atlet pada akhir 2017 dan saat ini dalam masa pemeliharaan. Wisma Atlet Kemayoran memiliki 10 tower yang terdiri dari 7 tower di Blok D10 dengan 5.494 unit, akan menampung 16.482 orang dengan anggaran sebesar Rp. 3,5 miliar. dan 3 tower di Blok C2 dengan 1.932 unit berkapasitas 5.796 orang dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,4 triliun. Sedangkan untuk penataan kawasan Wisma Atlet Kemayoran nilai kontraknya mencapai Rp 80,1 miliar.
Kamar yang dibangun adalah tipe 36 dan telah dilengkapi oleh tempat tidur, sofa, meja, lemari, gorden, dapur, pendingin udara dan kamar mandi dengan pemanas air. Untuk ukuran tempat tidur standar adalah 1,9 meter, namun juga tersedia tempat tidur berukuran 2,2 meter untuk atlet bola basket dan voli.
Kementerian PUPR akan melakukan perubahan sebanyak 1.000 kamar standar menjadi kamar difabel untuk memenuhi kebutuhan atlet Paralympic Games. Kamar tersebut lokasinya berada di 5 tower yaitu tower 3, 4, 5, 6, dan 7 di lantai 4 hingga lantai 10 disetiap towernya.
“Perubahan diperlukan seperti penambahan lebar pintu agar kursi roda bisa masuk, kamar mandi dan lift juga akan menyesuaikan dengan kebutuhan difabel,” kata Dirjen Penyediaan Perumahan Abdul Hamid Khalawi.
Untuk area parkir mobil dan bus disiapkan berada di Blok C3 dan B8. Luas area parkir di Blok C3 29.760 m2, mampu menampung 190 bus, 186 mobil dan 33 minibus. Di blok B8 luasannya lebih kecil yakni 5.838 m2, dengan kapasitas tampung 112 mobil dan 29 bus.
Mengenai peruntukannya, Blok D10 akan digunakan untuk para atlet, sementara Blok C2 diperuntukan bagi staf penunjang seperti para jurnalis, perawat, official pendukung lainnya. Pada setiap kamar akan dihuni oleh 2 orang atlet. Sementara itu untuk mengatasi bau tidak sedap dari Kali Sentiong yang berada di dekat Wisma Atlet, akan dilakukan pembilasan dengan pengalihan aliran air dari Kali Baru ke Kali Sentiong sebesar 500 liter per detik sehingga bisa aliran Kali Sentiong menuju laut bisa lebih lancer.
Tampak hadir mendampingi Menteri Basuki, yakni Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid dan Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Sekretaris Ditjen penyediaan Perumahan Lukman Hakim, Direktur Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto, Kepala Balai Besar wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Jarot Widyoko dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (*)