JAKARTA (IndependensI.com) – Taksi terbang tidak lama lagi akan menjadi kenyataan. Kendaraan bertenaga listrik ini sudah masuk tahap uji coba.
Pemerintah Selandia Baru menyetujui rencana Zephyr Airworks untuk membuat dan menjajal taksi terbang. Zephyr Airworks adalah anak perusahaan Kitty Hawk milik salah satu pendiri Google, Larry Page.
Pesawat bertenaga listrik bernama Cora ini memilliki 12 baling-baling di sepanjang sayapnya. Baling-balingnya bisa ditekuk ke atas sehingga Cora mampu tinggal landas dan mendarat secara vertikal layaknya helikopter.
Dibanding pesawat konvensional, Cora diklaim jauh lebih senyap karena menggunakan motor listrik. Pembuatnya yakin pesawat ringan ini cocok digunakan di daerah permukiman dan mendarat di atap bangunan.
“Kami menawarkan kendaraan tanpa polusi dan tanpa emisi yang bisa terbang. Kami rasa ini adalah langkah maju yang logis dalam evolusi transportasi,” kata CEO Zephyr, Fred Reid, seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (14/3/2018).
Keunggulan lain Cora adalah kemampuannya terbang tanpa pilot. Purwarupa taksi masa depan yang diuji coba di Selandia Baru ini menggunakan tiga unit komputer sebagai pengendali dan bisa mengangkut dua orang penumpang.
Untuk meningkatkan keselamatan, setiap komputer Cora beroperasi secara independen dan pesawat ini bisa mengeluarkan parasut jika terjadi masalah.
Kendaraan yang dulu dinamai Zee.Aero ini dapat menempuh jarak hingga 100 kilometer dengan kecepatan maksimal 150 kilometer/jam dan ketinggian jelajah hingga 900 meter.
Zephyr yakin bahwa Cora mendorong revolusi dunia transportasi sehingga “angkutan udara akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari”.
Mirip Film Fiksi Ilmiah
Zephyr mengatakan kendaraan terbang buatannya akan mudah digunakan oleh siapa saja.
“Anda tidak perlu belajar apa pun tentang cara menerbangkan pesawat. Cora akan terbang untuk Anda,” kata perusahaan itu dalam video promosinya. “Dan kendaraan ini murni bertenaga listrik, ikut membantu menjaga kelestarian dunia.”
Perusahaan milik Page juga membuat purwarupa pesawat pribadi bernama Kitty Hawk Flyer. Model awalnya sudah diperkenalkan di Amerika Serikat tahun lalu.
Namun Flyer lebih mirip mainan ketimbang mobil terbang. Pesawat ini hanya bisa diterbangkan di atas permukaan air dan kabinnya terbuka.
Cora tampak lebih meyakinkan dengan bentuk mirip pesawat tradisional lengkap dengan sayap, ekor, dan kabin tertutup untuk penumpang.
Pesawat ini tidak akan dijual sebagai kendaraan pribadi. Masyarakat umum bisa menumpanginya dengan memesannya seperti taksi.
Zephyr mengatakan perusahaannya butuh delapan tahun untuk merancang Cora. Selanjutnya, mereka masih butuh waktu lagi untuk menguji coba teknologi baru ini.
Selandia Baru dipilih karena lalu lintas udaranya yang relatif sepi dan memiliki peraturan yang ketat terkait lingkungan hidup. Reid mengatakan pemerintah setempat menyambut baik ide ini.
“Kami harap-harap cemas saat menampilkannya di depan mereka. Bisa saja mereka menertawai kami karena apa yang kami tampilkan mirip film fiksi ilmiah,” kata Reid.
Cora mendapatkan sertifikat penerbangan uji coba dari Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru. Masa uji coba akan berlangsung selama enam tahun dengan operasional kendaraan di sekitar kota Christchurch.
“Pesawat ini mencerminkan evolusi sistem transportasi ramah lingkungan sekaligus memberi solusi untuk kepadatan lalu lintas dan kemacetan. Kendaraan ini juga lebih bersahabat dengan Planet Bumi,” kata Wali Kota Christchurch, Lianne Dalziel.