BEKASI (IndependensI.com)- Guna meminimalkan kemacetan kendaraan di ruas Jalan Raya KH Nur Alie Kalimalang Kota Bekasi, Pemkot Bekasi akan menerapkan kendaraan sistem satu arah. Hal itu sejalan dengan pembangunan jalan sisi selatan Kalimalang yang sudah rampung dikerjakan.
Sistem satu arah diberlakukan sepanjang 2,6 kilometer. Rekayasa ini dilakukan pada Selasa (15/5) mendatang, dari Jembatan Caman sampai Kamala Lagoon. Rekayasa di jalan yang menghubungkan antara Kota Bekasi dengan Provinsi DKI Jakarta ini, menyusul adanya pembangunan tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kota Bekasi Johan Budi Gunawan, Jumat (4/5/2018). Rekayasa ini dilakukan guna menyesuaikan konstruksi pengerjaan tol Becakayu oleh pelaksana proyek, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM).
Menurutnya, ada dua pengerjaan konstruksi yang dilakukan pelaksana proyek dalam waktu dekat. Pertama pembangunan pier tol di dekat ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), Jakasampurna sepanjang 500 meter, dan kedua pengecekan utilitas (tes pit) dari Sekolah Al-Azhar sampai Perumahan Bumi Satria Kencana (BSK), Kelurahan Kayuringin. “Dampak dari pengerjaan ini, kami merakayasa lalu lintas di tiga titik,” kata Johan.
Ia merinci, ada tiga titik penerapan manajemen rekayasa lalu lintas ini. Pertama di Jembatan Caman-Jembatan Enam, kedua Jembatan Enam-Galaxy dan ketiga Galaxy-Grand Kamala Lagoon. Kendaraan yang datang dari arah Kota Bekasi (timur) ke DKI Jakarta (barat) nantinya akan dialihkan ke sisi selatan Jalan Kalimalang.
Rekayasa lalu lintas di Jembatan Caman-Jembatan Enam cukup kompleks. Jalan sepanjang 500 meter di kolong tol JORR akan ditutup untuk pembangunan pier tol.
Akibatnya, pengendara yang datang dari arah Jakarta ke Bekasi, nantinya tidak lagi melintasi kolong tol JORR. Mereka akan dialihkan ke sisi barat tol JORR sampai melintasi putaran balik (u-turn) di dekat gerbang tol Kalimalang I.
Kendaraannya kemudian dialihkan kembali ke Jalan KH Noer Alie menuju Kota Bekasi. Sementara pengendara dari arah Bekasi ke Jakarta ada dua pilihan jalan, yakni tetap melintasi kolong tol menggunakan jalur sebaliknya dan sisi selatan Kalimalang.
“Sebagai pengganti jalur yang dipakai, pelaksana proyek akan melebarkan Jalan KH Noer Alie dari 7 meter menjadi 9 meter, sehingga pengendara dari Jakarta ke Bekasi tetap leluasa,” jelasnya.
Sementara itu rekayasa lalu lintas di Jembatan Enam dan Galaxy berada di perempatan lampu lalu lintas (traffic light/TL) Galaxy. Pada Rabu (9/5) mendatang, Dishub Kota Bekasi bakal memasang TL di sisi selatan Kalimalang yang digunakan sebagai lintasan pengendara dari Bekasi ke Jakarta.
“Lalu lintas kendaraan di titik Galaxy cukup padat hingga 8.000 kendaraan setiap jam, dengan adanya pemasangan TL kita harapkan kendaraan dari arah Galaxy ke Bekasi tidak akan bersinggungan dengan pengendara dari Bekasi ke Jakarta,” ujarnya.
Terakhir rekayasa di Galaxy-Grand Kamala Lagoon. Pengendara dari Bekasi akan dialihkan ke sisi selatan Kalimalang saat berada di Grand Kamala Lagoon, karena ruas Jalan KH. Noer Alie di titik itu bakal ditutup petugas.
Johan menilai, pemberlakukan rekayasa lalu lintas searah ini kemungkinan bakal dilakukan secara permanen. Pengendara yang datang dari arah Jakarta ke Bekasi tetap menggunakan Jalan KH Noer Alie, sedangkan arah sebaliknya melintasi sisi selatan Kalimalang.
Kepala Lapangan pada Seksi II Tol Becakayu, Jarwo menambahkan, pekerja bakal mengeruk lapisan aspal Jalan KH Noer Alie yang berada di kolong tol JORR hingga satu meter. Upaya ini dilakukan guna memberi ruang alat berat yang melintas di ruas Jalan KH. Noer Alie.
“Selama ini bagian atas truk rawan tersangkut di kolong tol, padahal ketinggiannya 3,8 meter. Namun dengan adanya pendalaman lapisan aspal ini, maka ruang yang bisa dilintasi kendaraan berat menjadi 4,8 meter,” ujarnya.
Pembangunan jalan sisi selatan Kalimalang sempat tersendat akibat pelaksanaan jalan tol layang Becakayu. (jonder sihotang)