BEKASI (InsependensI.com)- Limbah di Kali Bekasi, kian menghawatirkan. Pekan lalu, dua Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota dan Kabupaten Bekasi, terpaksa mengentikan produksi. Bahkan, hingga saat ini, proses produksi belum maksimal akibat air baku yang terkena limbah.
Selain itu, debit air baku dari Perum Jasa Tirta (PJT) II, semakin mengecil. Kalau hanya mengandalkan air baku dari PJT II tanpa dicampur air dari Kali Bekasi, debit airnya sangat kecil. Sementara pelanggan PDAM harus tetap terlayani air bersih.
“Pekan lalu, hari Jumat, Sabtu dan Minggu selama tiga hari kami terpaksa menghentikan produksi karena air baku tercemar limbah dan tak mungkin dapat diolah. Saat ini juga pencemaran masih terjadi, tetapi paling parah pekan lalu,” ujar Kasubag Humas PDAM Tirta Patriot Bekasi, Uci Indrawijaya kepada Independensi.com, Kamis (23/8/2018).
Hal sama juga diakui Direktur Utama PDAM Tirta Patriot Bekasi, Solihat. Idelanya kebutuhan air baku untuk PDAM Tirta Patriot termasuk untuk PDAM Tirta Bhagasasi khususnya untuk Cabang Babelan, Pondokungu danTarumajaya, sebanyak 3000 liter perdetik.
Air baku itu dipasok dari PJT II lewat pintu air Palanta di Jalan Hasibuan, Kota Bekasi. Tapi realisasi hanya sekitar 600 litet per detik. Karena pasokan dari pintu air tersebut sangat kurang, akhirnya air baku oleh PJT II dicampur dari pintu air Nowo di Jalan Veteran dekat Bendung Bekasi. Padahal air dari Pintu Nowo murni dari Kali Bekasi yang airnya sudah tercampur limbah, ujar Solihat.
“PDAM Tirta Patriot sebenarnya sudah mampu mengolah air 550 meter kubik perdetik bahkan 600. Tapi karena air baku terbatas dari PJT II, produksi tidak maksimal,” terang Solihat mantan Direktur Umum PDAM Tirta Bhagasasi tersebut. Pihaknya sudah memiliki pelanggan 31.000 SL ditambah jual air curah ke Summarecon dan PDAM Tirta Bhagasasi
Dampak air Kali Bekasi yang terkena limbah, ditambah pasokan air dari PJT II yang sangat terbatas, juga dikeluhkan Direktur Usaha PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Maman Sudarman.
Kapasitas produksi di Cabang Babelan dan Pondokungu termasuk Cabang Tarumajaya, saat ini tidak maksimal. Itu akibat pasokan air dari PJT II yang kecil, ditambah limbah yang sangat menggangu produksi, keluhnya.
Sebagaimana diketahui, air baku dari PJT II ke PDAM Tirta Patriot Bekasi dan sebagian untuk Kantor Cabang PDAM Tirta Bhagsasi, dipasok dari pintu Palanta di sisi Jalan Hasibuan, Kota Bekasi. Pintu air itu, tepat berada setelah Sipon di Bendung Prisdo Kota Bekasi. Karena pasokan air baku kurang, akhirnya dicampur dengan air Kali Bekasi yang sejak puluhan tahun pencemarannya semakin parah. (jonder sihotang)