JAKARTA (Independensi.com) Masa angkutan udara Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) telah memasuki periode arus balik setelah libur panjang. Diprediksi penumpang angkutan udara akan mengalami puncak arus balik pada 6 Januari 2019, atau pada hari terakhir waktu liburan sekolah.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti menyampaikan bahwa untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jasa penerbangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus gelar rampcheck di 36 Bandara yang dipantau.
Program rampcheck Natal 2018 dan Tahun baru 2019 dimulai tanggal 15 Desember 2018 sampai dengan 10 Januari 2019. Hasil rampcheck yang dilakukan oleh Inspektur Penerbangan ( Airworthiness inspector, Flight operation inspector, Cabin safety inspector dan Aircraft dispatcher inspector) per tanggal 05 Januari 2019 pukul 12:00 WIB telah mencapai 2455 Inspeksi dengan jumlah pesawat yang diperiksa 546 registrasi pesawat.
”Rampcheck merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh inspektur penerbangan dari Ditjen Hubud. Selain yang rutin, kami juga lakukan rampcheck pada masa peak season seperti pada masa angkutan udara Natal dan Tahun Baru 2019, dan nanti saat memasuki masa angkutan lebaran pun kami akan lakukan” ujar Polana.
Berdasarkan tipe pesawat, Boeing B737-800NG merupakan tipe pesawat yang diperiksa paling banyak dengan 138 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 700 kali. Hal ini dikarenakan type pesawat ini yang paling banyak beroperasi di Indonesia.
Kemudian Airbus A320-200 dengan 119 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 578 kali, dan ATR 72-500/600 dengan 73 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 304 kali inspeksi.
Sementara berdasarkan operator, pesawat milik Garuda Indonesia, merupakan pesawat terbanyak dengan 131 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 513 kali. Lion Air dengan 112 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 599 kali dan Wings Air 60 registrasi pesawat yang diinspeksi sebanyak total 253 kali.
Dilihat dari lokasi rampcheck, Bandara Hang Nadim Batam tercatat paling banyak melakukan inspeksi yaitu sebanyak 160 kali inspeksi dengan 110 registrasi pesawat, kemudian Bandara Hasanudin Makasar melakukan 156 kali inspeksi dengan 134 registrasi pesawat.
Selanjutnya Bandara Kualanamu dengan 152 kali pwneriksaan terhadap 122 registrasi pesawat dan Bandara Soekarno Hatta dengan 143 kali inspeksi dengan 118 registrasi pesawat serta Bandara Dominique Edward Osok Sorong dengan 117 kali inspeksi terhadap 61 registrasi pesawat.
Total armada yang diikutkan untuk mendukung angkutan udara Nataru sebanyak 544 pesawat dari 13 Badan Usaha Angkutan Udara. Semua pesawat yang digunakan melayani angkutan udara Nataru dan telah dirampcheck kondisinya laik. “Pesawat yang digunakan telah dirampcheck dan semuanya laik terbang,” kata Polana.
Dari hasil rampcheck ada temuan -temuan yang bersifat minor, namun statusnya semuanya telah closed , sehingga diizinkan untuk terbang.
“Saya menekankan sekali bahwa aspek keselamatan dalam dunia pelayanan angkutan penerbangan menjadi satu hal yang utama. Tidak ada toleransi dalam keselamatan penerbangan. Harus dipenuhi bila ingin terbang”, tutup Polana.