JAKARTA (IndependensI.com) – Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan meresmikan komik Si Juki dan buku non fiksi berjudul “Melancong ke Laut” dan “Tata Pemerintahan Pariwisata Maritim Indonesia” di Jakarta. Buku ketiga ini membahas tentang tema kemaritiman.
“Tadi saya di brief oleh Pak Agung (Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa) tentang Si Juki (komik), tapi setelah saya lihat detail ini barang penting untuk pelestarian kami,” ujar Menko Luhut saat memberikan kunjungan pada saat membuka buku.
Menurutnya, merupakan hal yang penting untuk memberikan pemahaman tentang kemaritiman kepada masyarakat dari kalangan muda. “Jangan sampai anak-anak kita tidak tahu tentang laut padahal kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia,” tuturnya.
Kepada penulis Komik, Faza Meonk, Menko Luhut menyarankan saran yang besar karena telah membantu pemerintah untuk memberikan wawasan kemaritiman kepada masyarakat dengan cara yang mudah diterjemahkan.
Namun demikian dia mengingatkan tentang perlunya evaluasi setelah menyelesaikan komik yang kedua kalinya ini.
“Tolong kita ukur bagaimana dampaknya kepada masyarakat, misalnya perlu perbaikan narasi atau gambar sehingga penulis bisa menyesuaikan dengan respon masyarakat,” tambahnya.
Dengan evaluasi ini, Menko Luhut berharap tujuan yang dipublikasikannya si Juki yang berjudul “Si Juki Seri Jalan-Jalan Nusantara: Petualangan di Labuan Bajo-Flores” dan “Si Juki Seri Jalan-Jalan Nusantara: Petualangan di Belitung” oleh publik.
“Kalau ini berhasil, kita bisa buat komik yang lain, misalnya soal kontribusi atau kebersihan lingkungan,” usulnya.
Tema-tema tentang kontribusi, tambah Menko Luhut masih sangat perlu untuk diangkat karena konflik antar suku atau golongan sangat rentan memecah belah stabiltas keamanan dalam negeri.
Dan yang tak kalah penting, lanjut dia memberikan wawasan dan pemahaman tentang pentingnya kebersihan laut untuk anak-anak. “Kita bisa membuat cerita tentang Si Juki, yang meminta tolong jangan membuang sampah ke masalah kebersihan ini lebih _urgent_ dan tidak ada sangkut pautnya dengan kamu agamanya apa atau sukunya apa, ini masalah bersama,” kata Menko Luhut serius.
Demi kepentingan bersama, pada saat disetujui tersebut Menko agar media lebih banyak mempublikasikan tentang upaya-upaya meminta kebersihan.
Masih soal kebersihan, Menko Luhut sempat membahas tentang perkembangan yang dilakukan pemerintah dalam melakukan pendampingan dan penanganan pencemaran Sungai Citarum di Jawa Barat.
“Kita telah mendapatkan dana sebesar USD100 juta dolar dari Bank Dunia yang 80% dana untuk perbaikan infrastruktur sepanjang Citarum dan 20% atau USD20 juta diterima untuk peningkatan kualitas SDM seperti pelatihan, dll,” jelasnya.
Kali ini, dia mengatakan pemerintah akan fokus menangani Citarum khusus untuk kemudian membuat proyek percontohan untuk mengelola pencemaran sungai di wilayah Indonesia yang lain.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa Kemenko Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono mengacu pada buku -buku yang merupakan hasil kerja sama
“Kita akan membuat 10 komik si Juki yang akan membahas tentang 10 destinasi wisata dan buku-buku yang membahas tentang kemaritiman,” jelasnya.
Namun, meminta Menko Maritim Luhut Pandjaitan tentang perlunya penilaian atas komitmen si Juki kepada masyarakat dan diterbitkannya komik bertema tentang pelestarian lingkungan dan kesadaran pada kebersihan, Deputi Agung meminta akan segera menindaklanjutinya. (Chs)