JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengatakan, sejumlah pabrik asal Cina bakal memindahkan operasionalnya ke Indonesia pada semester I 2020. Saat ini,sudah ada tujuh sampai delapan industri yang sudah menyatakan minatnya untuk pindah ke Indonesia.
Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin mengatakan, industri yang berminat memindahkan pabriknya yakni sektor otomotif dan petrokimia. Minat pengusaha China ini disampaikan saat pemerintah Indonesia berkunjung beberapa waktu lalu.
“Minggu terakhir Juli 2019 kan Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman) cerita ada tujuh sampai delapan industri yang ditawarkan dan berminat, jadi mau dilihat dulu,” ucap Ridwan, Selasa (13/8/2019).
Sejauh ini, belum ada komitmen pasti yang dibicarakan oleh pihak China dan Indonesia. Begitu juga dengan perkiraan nilai investasi yang akan ditanamkan di Indonesia.
“Belum ada angkanya,” imbuhnya.
Menurutnya, pembicaraan ini masih berlanjut. Namun, Ridwan enggan menyebut lebih detail poin-poin apa saja yang menjadi pembahasan utama terkait rencana relokasi pabrik dari China tersebut. Ia juga tak mengiyakan apakah salah satu hal yang didiskusikan adalah insentif.
“Kalau insentif yang diberikan sesuai regulasi, kan ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), ada kawasan industri. Kami masih akan mengacu ke sana,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memastikan jumlah pabrik yang akan pindah ke Indonesia cukup banyak. Hal itu akan berdampak pada nilai investasi asing yang masuk ke dalam negeri. “Saya belum bisa bicara angka tapi sudah cukup banyak. Sudah ada yang mau relokasi, sudah banyak,” tuturnya. (dan)