Abdul Somad

Benny Susetyo Berharap Kasus “Jin Kafir” Diproses Secara Hukum

Loading

PEKANBARU (IndependensI.com) – Viralnya video Ustad Abdul Somad di media sosial, sebut bahwa didalam salib ada “Jin Kafir” telah melukai umat Kristen.

Romo Benny Susetyo salah satu tokoh agama Katolik angkat bicara atas video Abdul Somad.

Benny menjelaskan bahwa apa dilihat didalam video tersebut adalah suatu bentuk perbuatan yang tidak bijak dan intervensi atas kepercayaan orang lain.

“Tokoh agama itu tidak boleh intervensi dan mengurusi agama orang lain di negara Pancasila yang menghargai kemajemukan, keragaman, dan pluralisme. Jadi kalau di luar dari kewenangannya tidak boleh komentar apalagi menjelek-jelekkan membuat tidak kondusif seperti ini,” ujarnya ketika dihubungi lewat selulernya, Minggu, (18/08/2019).

Romo Benny Susetyo

Menurut Romo Benny, meskipun Abdul Somad sudah mengklarifikasi video tersebut hanya untuk kalangan internal, Romo Benny menjelaskan bahwa meskipun itu internal tidak diperbolehkan sebab keyakinan Abdul Somad diluar dari kepercayaan yang dianut.

“Tidak bisa kan sekalipun itu alasan internal, apalagi itu diluar dari kepercayaannya. Apalagi kan dijaman sekarang ini teknologi orang akan merekam, jadi harus hati-hati dan bijak. Jangan sampai melukai perasaan atau keyakinan orang lain.”

Kata Romo sekalipun video tersebut sudah lama apapun bentuknya, intinya harus menjaga suatu etika. “Meskipun video tersebut lama, intinya harus menjaga etika. Negara yang menjaga keberagaman, kemajemukan harus ada etikanya,” jelas Romo.

Ketika ditanya bahwa Abdul Somad dikabarkan telah dilaporkan pada Kepolisian oleh Ormas yang menamakan Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Benny menjelaskan harus diproses.

“Kan sudah ada yang melaporkan, ya harus diproses saja. Dipatuhi saja peraturan itu. Saya meminta umat Kristiani tidak gaduh, tenang dan kita serahkan ke penegak hukum di Indonesia,” ujar Romo Benny Susetyo. (Mangasa Situmorang)

One comment

  1. wah justru komen romo yg tidak menyejukan, apa bedanya dengan kompor

Comments are closed.