JAKARTA (IndependensI.com) – Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno bakal bersaing dengan Raja Sapta Oktohari dalam merebut kursi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada kongres 9 Oktober mendatang menggantikan Erick Tohir.
“Berkas pendaftaran Pak Oegroseno segera kami sampaikan secepatnya ke tim penjaringan,” ujar Umbu S.Samapatty, juru bicara mantan Wakapolri itu seperti dikutip dari Antara, Sabtu (5/10/2019). Umbu sesumbarmengaku, Oegroseno telah mengantongi dukungan dari Erick Tohir yang memimpin KOI 2014-2019. Sebelumnya, Oegroseno merupakan Ketum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI).
Umbu meyakini Oegro adalah sosok yang tepat dalam memimpin KOI ke depannya. Deretan prestasi Oegroseno baik di jajaran Polri, maupun di dunia olahraga Indonesia, menjadi bahan pertimbangan bahwa mantan Wakapolri itu bisa memimpin KOI. Selain itu, menurut Umbu, beberapa permasalahan seperti adanya kasus korupsi di Kemenpora dan KONI, kemudian dualisme cabang olahraga yang tak kunjung selesai, serta sejumlah persoalan pengelolaan prestasi olahraga, akan diatasi apabila Oegro memimpin.
“Kami yakin Pak Oegroeno akan menjadi calon kuat. Beliau memang dibutuhkan di saat yang tepat untuk mengatasi carut-marut olahraga Indonesia,” kata Umbu. Bila Raja Sapta Oktohari, telah mendeklarasikan pencalonannya pada Selasa (24/9) lalu, Oegroseno baru akan mendeklarasikan dan mendaftar ke sekretariat KOI dalam waktu dekat.
Serahkan Berkas
Sementara itu, Raja Sapta Oktohari (RSO) menyerahkan berkas persyaratan dan formulir pencalonan sebagai ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ke sekretariat KOI di FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
Pria yang akrab disapa Okto ini datang bersama sejumlah perwakilan cabang olahraga datang ke Kantor KOI sekitar pukul 14.00 WIB. Ia juga datang bersama bakal wakilnya, yakni Warih Sandono yang sebelumnya menjabat sebagai Kajati DKI Jakarta.
Okto mengaku mendapat banyak dukungan, baik dari cabang olahraga olimpiade maupun non-olimpiade. Dari 32 cabang olahraga olimpiade mayoritas mendukung RSO dan 24 cabang olahraga non-olimpiade juga menyatakan suaranya bagi Ketum ISSI ini.
“Dari pendaftaran kami diantar oleh 32 cabang olimpiade, ada 30 yang memberikan dukungan untuk pendaftaran ini, dan dari 24 cabang non-olimpiade, Alhamdulilah 24-nya memberikan dukungan kepada kami,” ujar Okto.
Lebih jauh Okto mengatakan, visi dan misinya maju sebagai bakal calon Ketum KOI untuk terus membawa seluruh cabang olahraga di Indonesia bisa mengibarkan bendera Merah Putih di setiap kejuaraan dunia. Salah satu yang ingin dirinyadan Warih Sandono kejar adalah memperjuangkan Indonesia agar bisa menjadi tuan rumah pada Olimpiade 2032.
Terkait penunjukan Warih sebagai wakilnya, RSO mengatakan kehadiran Kejati DKI Jakarta itu bukan membentengi dirinya ketika suatu saat terdapat kasus, justru sebagai penunjuk jalan agar tidak melakukan hal di luar Tupoksi.
Sedangkan Warih Sandono mengaku diajak Okto untuk bersama-sama membangun iklim olahraga di Indonesia terus tumbuh. Visi dan misi yang dipegang Sapta, sejalan dengan dirinya, maka bukan hal sulit untuk menerima tawarannya.