Ilustrasi. (Dok/Ist)

Timnas Thailand Akui Kekalahan

Loading

CIKARANG (IndependensI.com) – Tim nasional sepakbola Thailand U-19 mengakui kekelahan dan kekuatan anak asuh pelatih Indonesia Indra Sjafri dalam laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan hasil akhir 3-0

“Pertandingan itu berlangsung cukup bagus pada kedua tim dan setiap pemain berusaha untuk membangun serangan,” kata pelatih Thailand U-19, Marc Alavendra Palacious seperti dikutip dari Antara, Minggu (8/10). Menurut dia dalam pertandingan sepak bola ini memang diakuinya pada lini sayap maupun bertahan masih kurang bagus dam perlu ada penataan baik stamina hingga penguasaan bola. Dikarenakan dalam pertandingan persahabatan yang berlangsung di Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, anak asuhannya belum menemukan ritme permainan.

Selain itu, pola permainan masih terbilang penguasaan bola lebih didominasi oleh Timnas Indonesia. Hal ini terlihat pada babak kedua, dimana pola permainan menyerang lebih mendominasi. “Namun perlu digarisbawahi ritme permainan Indonesia juga memiliki celah dimana belum dimanfaatkan oleh anak-anak asuhnya,” katanya. Padahal ada beberapa celah dimana benteng pertahanan Indonesia terbilang lemah dan mudah untuk ditembus. Tetapi sering kali peluang emas tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik dan masih perlu pelatihan guna meraih kemenangan mutlak.

Lebih jauh Marc menambahkan, pada pertandingan ini adalah salah satu cara untuk mengukur kekuatan pada setiap lini permainan. Dan juga ini memang perlu dilakukan mengingat Timnas Indonesia U-19 termasuk kuat. Namun dalam mempertahankan sebuah performa harus diimbangi dengan latihan dan kerja keras yang maksimal.

Sementara itu Kapten Timnas Thailand U-19, Nattawut Chootiwat mengungkapkan kepuasannya melakukan pertandingan persahatan dengan Indonesia. Tetapi, dalam pertandingan ini bukan semata-mata adu kekuatan dan strategi namun lebih kepada saling mengadu ketrampilan dalam bermain sepak bola. Selain itu, dalam pertandingan di Wibawa Mukti perlu adanya pengakuan bahwa Timnas Indonesia lebih unggul guna memainkan atau menguasai bola untuk membentuk penyerangan. Namun ada beberapa hal pelajaran yang harus mempunyai penekanan yaitu pengendalian emosi dan kerja sama tim untuk membangun strategi bersama.