GRESIK (Independensi.com) – Sembilan program kerja menjadi tugas, yang harus diemban Pengurus Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan PD Perhimpunan Remaja DMI Kabupaten Gresik Jawa Timur periode 2019-2024. Pasca dilantik, Minggu (3/11).
Menurut Ketua PD DMI Gresik Zainal Abidin bahwa lembaga yang dipimpinnya berkomitmen untuk memakmurkan Masjid. “Jika Masjid makmur, maka akan berdampak pada kesejahteraan umat,” ucapnya.
“Cara memakmurkan Masjid, salah saatnya dengan menjadikan Masjid sebagai pusat keagamaan (Islamic center). Agar Masjid tak hanya dijadikan tempat ritual beribadah saja, tetapi juga dimanfaatkan untuk tempat kajian keagamaan,” katanya.
Di tambahkan Zainal, untuk mencapai visi tersebut, ke depan DMI Gresik akan bersinergi dengan berbagai pihak diantaranya pemerintah, perusahaan dan pihak lainnya yang bisa mendukung program DMI.
“Salah satu program ke depan yang akan kami dilakukan, adalah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik. Dengan membangun sumur bor, sehingga masjid tidak disulitkan untuk memperoleh air yang menjadi kebutuhan utama disetiap Masjid,” ujarnya.
“Kami sangat apresiatif dengan program sumur bor, yang sudah dijalankan Dinas PUTR Gresik. Sebab, ini akan sangat membantu terutama saat musim kemarau tiba banyak Masjid yang kekurangan air. Karena minimnya suplai air yang disediakan pemerintah,” tuturnya.
“Untuk mewujudkan hal ini, kami akan mendata jumlah Masjid yang kekurangan air. Sehingga, jika program kerjasama yang kami tawarkan itu diterima oleh pemerintah bisa langsung direalisasikan,” tandasnya.
Sementara, Sekretaris DMI Gresik Abdullah Farih menegaskan bahwa ada sembilan prioritas yang akan dilakukan DMI Gresik. program itu akan dikaji lebih lanjut dalam rapat kerja pengurus dan anggota.
Sembilan program itu, diantaranya pengembangan pendidikan Al Quran, pengembangan ilmu pengetahuan dan akhlaqul karimah. Serta, membentuk 18 masjid percontohan yang tersebar di seluruh kecamatan di Gresik,” ungkapnya.
Selain itu, kami akan melakukan gerakan dakwah Islam moderat, penguatan organisasi administrasi aset Masjid, pemberdayaan ekonomi jemaah Masjid, dengan membentuk dan membina lembaga Masjid untuk kesejahteraan jemaahnya,” urainya.
“Lalu kita juga akan fasilitasi pembuatan dan pengeboran sumur di masjid, “Tak kalah pentingnya kaderisasi pegiat Masjid, harus berjalan secara masif terukur dan berkelanjutan. Dengan metode mekampanyekan Masjid ramah anak, perempuan dan disabilitas,” pungkasnya. (Mor)