JAKARTA (Independensi.com) Perbaikan sistem perizinan dan investasi yang dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diharapkan dapat mempercepat komitmen investasi sebesar Rp 700 triliun.
Melalui tahapan perbaikan perizinan dan kemudahan iklim berinvestasi diharapkan rencana investasi oleh investor dalam dan luar negeri segera direalisasikan, mengingat saat ini Indonesia masih menempati peringkat 50 negara dengan kemudahan investasi menurut survei Bank Dunia.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Farah Ratnadewi Indriani saat pembukaan ICEE 2019 di Jakarta, Selasa (17/12) mengatakan, upaya memperbaiki investasi dan perizinan sudah dilakukan melalui satu pintu yaitu melalui BKPM.
“Dengan perbaikan pada penyederhaan perizinan dan investaai, diharapkan kendala investasi yang selama ini menjadi keluhan investor segera terselesaikan,,” ujar Farah.
Farah juga berharap, melalui pamarena ICEE terjadi transfer teknologi karena banyak produk yang dipameran yang berasal dari China ini sangat dubutuhkan masyarakat Indonesia.
Farah menambahkan, saat ini investasi China mencapai 13,1 miliar dolar atau investasi asing terbesar ketiga di Indonesia. “Investasi asing akan membuka peluang kerja bagi rakyat Indonesia,” katanya.
International Consumer Electronics Expo Indonesia (ICEE) dibuka oleh Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail, ya g juga dihadiri Kepala Seksi Dalam Negeri Kemendag Ika Ary Astuti Purnama, Fasilitator Pedagangan Kemendag Afiliani Rachmatika, dan Chinese Economy & Trade Counsulate General Wang Liping.
Founder of Kreen Indonesia selaku pelaksana ICEE Indonesia 2019 Sutardi mengatakan, 95% dari peserta pameran adalah produsen dan sisanya adalah pedagang atau dealer besar.
Peserta pameran tidak hanya produsen produk tetapi juga pengembang. Lebih dari 60% peserta pameran menunjukkan bahwa mereka berinvestasi dalam R&D setiap tahun dan mengembangkan produk yang paling trendi, canggih dan terkini.
“Pembeli dapat menemukan produk Consumer Electronics (CE) mulai dari produk komunikasi hingga kendaraan electrik paling trendi dan terbaru di ICEE Indonesia serta dengan harga terbaik,” jelas Sutardi.
Melihat perkembangan teknologi digital yang berjalan cepat seiring dengan trend gaya hidup di era digital saat ini, Sutardi memastikan, ICEE Indonesia hadir pada waktu yang tepat dan berfungsi sebagai platform perdagangan untuk pembeli dari Indonesia dan negara-negara tetangga.
“Ini adalah waktu dan rempat yang tepat bagi pembeli untuk bertemu pemasok global produk-produk berkualitas tinggi dan menciptakan peluang dan pengembangan bisnis yang baik khususnya di segmen Consumer Electronics,” papar Sutardi.
ICEE sendiri digelar untuk memperluas jaringan para pengusaha dalam menjalin kerjasama bisnis. Pameran ini diyakini akan menjadi platform yang baik bagi perusahaan produsen dan buyer dalam mengembangkan usahanya seiring menuju industri 4.0. (hpr)