GRESIK (Independensi.com) – PT Petrokimia Gresik selaku perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia berkomitmen mendukung pelaksanaan Kartu Petani Berjaya (KPB) di Provinsi Lampung.
Komitmen itu diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi dengan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, di Kompleks Perkantoran Gubernur Lampung pada Rabu (12/2) lalu.
“Langkah ini merupakan komitmen Petrokimia Gresik dalam mendukung program percepatan pembangunan, khususnya peningkatan produktivitas pertanian di wilayah Provinsi Lampung,” ujar Rahmad, Senin (24/2).
Melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik berkomitmen dalam penyediaan dan pendistribusian pupuk bersubsidi sesuai azas 6 tepat, yaitu tepat mutu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, dan tepat tempat,” tuturnya.
Tak hanya itu lanjut Rahmad, Petrokimia Gresik menjamin ketersediaan serta kualitas pupuk subsidi dan non-subsidi. Karena, kerja sama tersebut selaras dengan pesan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang akan menjadikan “Bumi Ruwa Jurai” sebagai percontohan nasional untuk program pertanian.
“Untuk itu, Petrokimia Gresik akan mendukung penuh dalam penyediaan dan pendistribusian pupuk subsidi dan non-subsidi di wilayah Provinsi Lampung,” tuturnya.
“Kami berharap dengan penandatanganan MoU ini, Petrokimia Gresik bersama dengan Pemerintah Provinsi Lampung dapat segera bersama-sama bersinergi untuk mewujudkan poin-poin yang telah disepakati dalam MoU,” ungkapnya.
“Dalam kerjasama KPB ini, Pemerintah Provinsi Lampung juga melakukannya dengan anggota holding Pupuk Indonesia lainnya. Seperti, Pupuk Sriwidjaja Palembang, serta empat Bank. Diantaranya, Bank Lampung, BNI, BRI serta Bank Mandiri,” tukasnya.
“Penandatanganan ini merupakan implementasi awal dari realisasi KPB di wilayah Provinsi Lampung. Sehingga, dengan KPB petani dipastikan akan lebih mudah untuk mendapatkan bantuan benih, pupuk dan permodalan,” tandasnya.
“Jadi petani harus menentukan komoditas apa yang akan dikembangkan, jika bergabung dalam program KPB. Nantinya, Program KPB akan bisa diakses melalui website dan akan hadir pada aplikasi di smartphone,” tutup Rahmad. (Mor)