Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik, Reza Pahlevi saat dikonfirmasi membenarkan terkait informasi meninggalnya Hari Soerjono.
“Almarhum meninggal pada, Senin (20/7) malam saat masih dalam perawatan isolasi pasien Covid-19 di RSU Dr Soetomo Surabaya karena pneunomia. Bahkan, kami sudah terima kabar tersebut dari Gugus Tugas Covid Surabaya,” ujarnya, Selasa (21/7)
Menurut Reza, sebelum almarhum putra pertamanya yang merupakan seorang dokter. Yakni, drg Moch Khairullah Fakhri Suryono (24) juga meninggal dunia beberapa jam sebelumnya juga terkonfirmasi positif Covid-19.
“Berdasarkan tracing (penelusuran), keduanya terlibat kontak erat di dalam rumah,” tuturnya.
“Untuk memutus mata rantai penyebaran atau penularan, tim gugus tugas Covid-19 juga masih melakukan penelusuran kepada siapapun yang pernah melakukan kontak erat atau langsung dengan almarhum selama menjalankan tugas sebagai pejabat esselon 2 di Pemkab Gresik,” ungkapnya.
Kabar meninggalnya Pak Hari membuat kaget sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Gresik, termasuk Bupati Gresik Sambari Halim Radianto yang langsung memberkan ucapan bela sungka serta duka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Harry Soerjono,” tutup Reza.
Sementara, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Gresik pada, Senin (20/7) kemarin ada tambahan 42 orang. Sehingga, total tercatat sebanyak 1.454 orang dengan rincian 125 orang meninggal dunia, 878 orang dalam perawatan dan 451 orang sembuh.
Sedangkan, dari kalangan ASN/PNS dilingkup Pemkab Gresik yang terkonfirmasi positif Covid-19 seperti yang perna disampaikan Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim. Tercatat sebelumnya sebanyak 27 orang dan 17 diantaranya berasal dari Dinas Kesehatan. (Mor)