PEKANBARU (Independensi.com) – Pemerintah Kota Pekanbaru pembohong. Kami warga Kelurahan Melebung Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, termarjinalkan.
Saat ini, transportasi dari Tenayan Raya menuju Melebung, harus lewat jalan lintas Timur Pekanbaru – Pelalawan tepatnya lewat Simpang Beringin, lalu berputar ke Meridan, selanjutnya terus ke Melebung.
Pokoknya, dari Melebung ke pusat perkantoran Kecamatan Tenayan memakan waktu sekitar 2 jam. Padahal, jika jalan 70 Kawasan Industri Tenayan (KIT) dihubungkan ke Kelurahan Melebung, jaraknya paling jauh sekitar 2,7 kilometer.
Artinya, jika jalan 70 sudah tersambung dengan Melebung, jarak tempuhnya paling lama sekitar 20 menit. Namun demikian, Pemerintah Kota Pekanbaru, cenderung ‘memelihara’ ketertinggalan di Kelurahan Melebung agar masyarakatnya tetap bodoh.
Hal itu disampaikan Azerdin (55) tokoh masyarakat Kelurahan Melebung Kecamatan Tenayan Kota Pekanbaru kepada Independensi.com Senin, (24/8) di Tenayan.
Azerdin yang sehari-hari aktif sebagai guru honor di SDN 135 Kelurahan Melebung itu menjelaskan, selain ketertinggalan di transportasi, satu-satunya sekolah dasar (SD) yang saat ini berada di Melebung, bangunannya juga tak layak pakai lagi jika dibandingkan dengan sekolah lainnya di Kota Pekanbaru.
“Kami juga warga Kota Pekanbaru, mengapa rumah sekolah di kampung kami tidak pernah diperhatikan Pemko Pekanbaru. Pak Walikota Pekanbaru Firdaus MT, datanglah ke Melebung, lihat sekolah yang sangat tertinggal itu”, ujar Azerdin berapi-api.
Untuk diketahui, rumah sekolah dasar yang ada sekarang adalah, bangunan yang didirikan Pemerintah Kabupaten Kampar pada tahun 1984 silam.
Coba bayangkan, apakah masih ada rumah sekolah yang dibangun tahun 80-an dimanfaatkan di Kota Pekanbaru yang terkenal kaya raya ini. Hal inilah yang menjadi alasan saya mengatakan bahwa, Pemko Pekanbaru itu pembohong.
Sebab, sejak dulu pejabat di Pemko Pekanbaru sudah menyatakan akan membangun sekolah, namun hingga pada masa pandemi covid 19 ini, belum ada realisasi, hanya janji-janji bohong saja.
Lebih tragis lagi, kata Azerdin, siswa SD yang tamat di Melebung, juga banyak yang korban tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Hal itu disebabkan anak-anak yang mau sekolah ke-tingkat SLTP, terlalu jauh jika harus keliling dari Meridan ke sekolah terdekat yaitu SMP 31 di Jl Badak-Tenayan.
Lokasinya tidak mungkin bisa ditempuh dari Melebung ke Tenayan, sangat jauh dan makan waktu sekitar 2 jam. Akan tetapi, seandainya jalan sudah terhubung dari Jl 70 ke Melebung, baru anak-anak bisa menimba ilmu di SMP 31 Jl Badak-Tenayan, kata Azerdin berharap.
Ditempat terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas MA kepada Independensi.com diruang kerjanya mengatakan, pihaknya juga merasa sangat prihatin setelah mengetahui keadaan rumah sekolah SDN 135 yang saat ini masih dimanfaatkan di Kelurahan Melebung.
Menurut Ismardi, pihaknya akan mengajukan anggaran pembangunan / memperbaiki rumah sekolah SDN 135 Melebung itu pada APBD Perubahan 2020 yang akan datang ini.
Begitu juga dengan sarana transportasi dari Melebung ke Tenayan yang saat ini belum terhubung atau harus keliling lewat Simpang Beringin, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Kota Pekanbaru, bagaimana caranya agar sarana jalan tersebut dapat terhubung.
Sebab kata Ismardi, jika sarana transportasi belum terhubung, anak-anak jika mau sekolah ke SMP 31 di Jl Badak-Tenayan, juga terkendala. “Pokoknya kita akan melakukan koordinasi dengan PUPR Kota Pekanbaru supaya sarana transportasi Melebung – Tenayan tersambung, agar daerah Melebung tidak lagi termarjinalkan,” tegas Plt Kadis Pendidikan yang baru menjabat beberapa bulan itu.
Menanggapi hubungan transportasi Kelurahan Melebung – Tenayan yang hingga saat ini belum tersambung, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution kepada Independensi.com mengakui, bahwa pihaknya berkeinginan sekali untuk membuka akses masyarakat ke Kelurahan Melebung. Saat ini, Dinas PUPR Kota Pekanbaru sedang melakukan revieu jaringan jalan di Kota Pekanbaru termasuk jalan-jalan sirip dari outer ring road.
“Insya Allah kita akan menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Indra dengan nada yakin.
Saat ditanya, apakah Pemko Pekanbaru tidak mengupayakan jalan dari areal perusahaan PT Budi Tani dan PT Sawit Unggul supaya masyarakat bisa melintasi kawasan perusahaan tersebut, Indra Pomi Nasution dengan sangat hati-hati mengatakan, pihaknya akan lebih dulu mempelajari hal tersebut. (Maurit Simanungkalit)