JAKARTA (IndependensI.com) – Atlet asal Sumatera Selatan, Jauhari Johan menargetkan perbaikan peringkat pada Kejuaraan Asia, Asian Triathlon Championship 2017 di Palembang, 21-23 Juli 2017. Seperti dikutip dari Antara, Jumat (21/7), Jauhari mengatakan, saat ini dirinya berada di peringkat 22, sehingga mengikuti kejuaraan ini menjadi kesempatan untuk memperbaiki peringkat.
“Target saya tidak muluk-muluk cukup perbaiki peringkat, karena jika terlalu tinggi dikhawatirkan nanti saya tidak mendapat apa-apa mengingat pada 21 Agustus nanti akan turun di SEA Games Malaysia,” kata Jauhari. Pelari maraton 5.000 meter dan 10.000 meter ini tidak dapat mengelak bahwa dirinya lebih mementingkan SEA Games, karena untuk berlaga pada pentas olahraga negara-negara Asia Tenggara itu telah menyiapkan diri hingga dua tahun.
Semula ia ragu-ragu untuk ambil bagian pada ASTC karena khawatir peak performance yang ingin dicapai pada SEA Games bakal terganggu. Namun, setelah berkonsultasi dengan tim, akhirnya diizinkan untuk turut ambil bagian. “Asalkan target jangan tinggi-tinggi, sedangkan untuk SEA Games jelas saya ingin emas,” kata dia.
Menurut Jauhari, keputusan ini cukup realistis karena atlet biasanya akan kesulitan untuk mencapai puncak prestasi untuk jarak yang berdekatan. Oleh karena itu, atlet harus berani memilih dan menentukan kejuaraan mana yang akan dibidik.
Terbesar
Sementara itu, ASTC ini diklaim Presiden Triathlon Indonesia, Mark Sungkar sebagai lomba antarnegara se-Asia yang terbesar dalam 10 tahun terakhir. Bahkan untuk kali pertama digelarnya nomor mix relly (satu tim terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan) yang selama ini belum pernah dipertandingkan di Asia meski sudah dimainkan selama 6 tahun di Eropa. “Diharapkan pada tahun 2019 di Palembang akan kembali menggelar lomba tingkat dunia dan World Championship, di tahun 2020,” kata Mark.
Negara yang ambil bagian Jordania, Uzbekistan, Hongkong, Malaysia, Taiwan, Singapura, Bangladesh, India, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Kazakstan, Macau, Iran, Palestina, Bahrain, Thailand, China, Srilanka, Afganistan, Suriah dan Mongolia. Sedangkan 12 negara yang hanya akan mengirimkan delegasi sebagai peninjau yaitu Kamboja, Irak, Kuwait, Kyrgistan, Lebanon, Maladewa, Nepal, Myanmar, Oman, Qatar, Vietnam dan Pakistan.