JAKARTA (IndependensI.com) – Sore itu, selepas acara pembagian hadiah untuk para pemenang OJAO III International berakhir, wajah Freddy Gondo Wibowo tampak sumringah. Penuh suka cita dan senyumnya pun selalu mengembang menghiasi wajahnya setiap kali ada orang – baik yang telah dikenal cukup lama maupun yang baru dikenalnya saat event OJAO III International berlangsung – menjabat tangannya dan memberi ucapan selamat.
“Untuk sementara tanggungjawab berat saya sudah berakhir… dan melalui forum ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh anggota panitia… juga manajemen padang golf segenap jajarannya terutama mereka yang bertugas di lapangan mendampingi para pemain, baik pemain yang berkompetisi di event prestasi maupun pemain yang bertanding dalam event charity…”
Demikian kata Freddy Gondo Wibowo, Ketua Panitia OJAO III International 2017, saat berbincang dengan independensi.com di ruang khusus panitia.
“Kenapa saya menyebut sementara karena event ini melibatkan pegolf dari luar negeri… Terlepas dari kekurangan yang terjadi di sana-sini, saya, baik atas nama pribadi maupun kapasitas saya sebagai ketua panitia, sungguh sangat terharu dan bangga saat ofisial dari luar negeri mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas terselenggaranya event ini… Baik saat mereka berada di tempat mereka menginap di Olympic Renotel Hotel maupun saat mereka di lapangan,” papar pria yang akrab disapa dengan panggilan Papi sambil membasuh peluh yang membasahi wajahnya.
“Event OJAO kali ini bisa saya anggap sebagai test case… dan kenapa tadi saya menyebut kata sementara, karena hasil test case dari event OJAO yang tahun ini diikuti oleh oleh pegolf mancanegara ini, hasilnya tidak terlalu mengecewakan dan akan berlanjut dengan event yang sama pada waktu mendatang terkait dengan Asian Games tahun depan di mana Indonesia mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah,” kata Papi.
Dia merasa mendapat dukungan penuh dari segenap jajaran panitia OJAO III Internasional, sehingga ketika dia berlibur ke Australia menjenguk keluarganya, pun dia tidak merasa khawatir – apalagi cemas – karena setiap anggota panitia bisa menjalankan job desk mereka masing-masing dengan baik dan benar serta penuh tanggungjawab. “Dan, meskipun saya berada di luar negeri, komunikasi antar kami berjalan terus melalui email dan medsos lainnya utamanya WA.”
Penyelenggaraan OJAO III International juga mendapat pujian dari Dato Rabeahtul Aloya Abbas, Executive Director Malaysian Ladies Golf Association – seperti yang diungkapkan oleh Dian Mariyun kepada IndependensI.com.
Dato Rabeahtul, menurut Dian Mariyun, sangat terkejut ketika diketahui panitia memberi subsidi kepada dua orang pegolf yang berasal dari setiap Pengprov PGI di seluruh Indonesia yang atletnya ikut berpartisipasi dalam event tersebut.
Subsidi yang diberikan meliputi pembebasan dari beaya green fee, penginapan dan transportasi dari penginapan ke lapangan golf selama mereka mengikuti Olympic Jabar Amateur Open sejak event yang sangat prestisius tersebut dilounching kepada publik golf di Indonesia.
Terlepas dari masalah pemberian subsidi kepada dua orang pegolf terbaik yang berasal dari Pengprov PGI di seluruh Indonesia tersebut, yang membuat Dato Rabeahtul Aloya Abbas terkagum-kagum (karena mungkin kebijakan seperti itu tidak ada di negaranya.pen); Yang jelas, Executive Director Malaysian Ladies Golf Association tersebut berjanji akan tetap berpartisipasi apabila perhelatan yang sama digelar kembali pada tahun-tahun yang akan datang.
Sebagaimana yang telah diexpose IndependensI.com, juara di kelompok pegolf putra direbut Naraajie Emerald Ramadhanputra dengan skor 10 under selama tiga hari berturut-turut. Sementara Rivani Adelia Sihotang menjadi juara di kelompok pegolf putri dengan skor 5 under selama tiga hari berturut-turut.
Yang menarik, jika juara OJAO I di kelompok pegolf putra direbut oleh Suharsono (Cing Cing), OJAO II direbut Kevin C Akbar dan OJAO III direbut Naraajie, di kelompok putri masih didominasi oleh Rivani.
Bahkan pegolf putri yang menjadi salah satu andalan timnas di SEA Games XXIX Kualalumpur, Malaysia pada 19 – 25 Agustus 2017, berhasil mencetak hattrick di ajang Olympic Jabar Amateur Open sejak event tersebut digelar pada 2015 lalu.
Jika para juara OJAO dipetakan daerah asal mereka, maka Jawa Barat dan DKI Jakarta menjadi daerah yang banyak melahirkan pegolf bertalenta besar.
Juara OJAO I, Suharsono (Cing Cing), dari perkumpulan golf Fella Jakarta, harus melawati play off melawan Almau Rayhan Yaquta. Saat perebutan gelar juara OJAO I berlangsung, tak ubahnya terjadi persaingan antara “Bapak” dan “Anak”.
Pasalnya, Cing Cing usianya sudah lebih dari 50 tahun, sementara Almay (yang saat itu masih tercatat sebagai pegolf dari Pengprov PGI Jawa Timur) masih berusia 16 tahun.
Kegagalan Almay menjuarai OJAO I dua tahun lalu semata-mata hanya karena pegolf junior dari Jawa Timur itu masih kalah pengalaman bertanding dibandingkan dengan Cing Cing yang nyaris tak pernah sepi dari kompetisi – walaupun kompetisi yang diikuti oleh mantan pebulutangkis itu kompetisi non prestasi.
Sementara, Kevin Caesario Akbar, ketika menjadi juara OJAO II pada 2016 menjadi perhatian banyak pembina asal daerah yang pegolfnya akan tampil di PON XIX di Bandung Jawa Barat.
Tapi, tim golf PON Jawa Barat yang antara lain diperkuat Kevin dan Naraajie, tampil anti klimaks. Tim golf Jawa Timur justru yang keluar sebagai juara umum pesta olahraga empat tahunan di Republik ini.
Dan, tanpa menyalahkan siapa pun yang terlibat dalam persiapan tim golf PON Jawa Barat tahun lalu, Ketua Pengprov PGI Jawa Barat, Sirod Zudin, mengatakan bahwa pihaknya kurang beruntung dan tidak dapat memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 yang lalu.
Oleh karena itu, Kang Sirod, demikian sapaan akrab Ketua Pengprov PGI Jawa Barat tersebut, sangat antusias saat IndependensI.com menanyakan keikutsertaan pegolf Jawa Barat dalam OJAO III International yang berlangsung di Emeralda Golf Club, Cimanggis, Depok, Bogor pada 25 – 27 Juli 2017 lalu.
Apalagi saat perbincangan lebih difokuskan terhadap keberadaan Naraajie yang sejak ronde pertama leading dengan skor under 4 dalam event tersebut, Kang Sirod optimis bahwa pegolf yang lahir dan besar dari keluarga atlet softball asal Jawa Barat itu akan menjadi juara OJAO III International 2017.
Optimisme Kang Sirod dilandasi fakta dan data yang bisa dipertanggungjawabkan atas perjalanan atlet golf binaannya selepas PON XIX Jawa Barat 2016 lalu.
Paling tidak (meski PB PGI di bawah pimpinan Murdaya Po menggelar Elite Golf Tournament secara rutin, tapi karena event tersebut sama sekali tidak kompetitif akibat jumlah peserta yang berkompetisi dalam event tersebut paling banyak hanya 4 – 6 group di kelompok golf putra) –Naraajie termasuk pegolf amatir yang penampilannya sangat diperhitungkan oleh sesama rekannya yang ikut berpartisipasi di Indonesia Golf Tour (IGT).
Keikutsertaannya di kancah IGT yang sangat kompetitif membuahkan hasil yang sangat positif.Pegolf muda bertalenta besar yang “nyaris” mengikuti jejak orangtuanya sebagai atlet softball ini, dua kali merebut Lowest Amateur di IGT dengan skor under. Bahkan Naraajie pernah membukukan skor 20 under di turnamen Faldo Series Nasional 2017 yang berlangsung di BSD Course pada April lalu.
Dan, keberhasilan Naraajie Emerald Ramadhan Putera menjuarai OJAO III International, membuat Sirod Zudin – Ketua Pengprov PGI Jawa Barat – bangga sekaligus bahagia. “Kenapa? Karena hal tersebut membuktikan bahwa Naraajie bisa membuktikan bahwa dia adalah pegolf amatir nomor satu di Jawa Barat. Dan, kenapa saya juga bahagia, karena trofi OJAO masih tetap bertahan di Indonesia,” katanya.
Bahkan keberhasilan Naraajie menjuarai OJAO III International, menurut Kang Sirod, sangat dalam maknanya mengingat dalam OJAO kali ini pegolf amatir asal Pengprov PGI Jawa Barat itu, selain harus bersaing dengan pegolf amatir terbaik dari seluruh Tanah Air, Naraajie juga harus bersaing dengan peserta dari luar negeri – khususnya dari Malaysia dan Filipina – yang memanfaatkan event tersebut sebagai ajang uji coba sebelum mereka tampil di SEA Games XXIX di Kualalumpur, Malaysia, pada pekan terakhir Agustus ini.
Harus diakui bahwa “sumbangsih” Olympic Golf Club yang berkalaborasi dengan Pengprov PGI Jawa Barat memang menuai banyak apresiasi dari segenap pemangku kepentingan olahraga golf di Indonesia.
Bahkan beberapa pendamping dari daerah yang pegolf binaan mereka tampil di OJAO III International, masih menunggu kapan “Road Show OJAO” ke daerah-daerah akan segera direalisasikan.
Suka tidak suka, ibarat sebuah “Brand” nama OJAO sudah sangat popular di lingkungan komunitas golf di seluruh Indonesia.Dan, sebagai “Brand Image” nama OJAO – perlahan tapi pasti – memang punya nilai jual yang tinggi.
Namun, kapan “Road Show OJAO” akan direalisasikan, menurut Freddy Gondo Wibowo (anggota senior Olympic Golf Club) akan dibicarakan terlebih dahulu dengan pengurus, baik di internal OGC maupun Pengprov PGI Jawa Barat.
Tentu saja masalah kapan “Road Show OJAO” ke daerah-daerah akan direalisasikan menunggu pembicaraan dengan para stake holder pergolfan nasional yang menjadi pengurus di Pengprov, Pengkab/Pengkot PGI di seluruh Indonesia.
“Insya Allah kami pengurus PGI Jawa Barat dan pengurus Olympic Golf Club, akan mengundang mereka pada Oktober yang akan datang saat turnamen Menpora Cup II berlangsung di mana kami Pengprov PGI Jawa Barat diberi kepercayaan sebagai pelaksana dari event tersebut,” kata Kang Sirod kepada IndependensI.com.
“Dalam pertemuan nanti salah satu yang akan dibicarakan adalah pengprov atau pengkab dan pengkot mana saja yang sekiranya siap bekerjasama dengan OJAO untuk merealisasikan road show yang telah ditunggu-tunggu itu,” tambahnya.