Rektor UTA’45, Dr Virgo Simamora, MBA, memberikan kuliah umum dalam kegiatan P2K2 di Kampus Merah Putih, Jakarta, Selasa (29/8/2018). (Henri Loedji/independensi.com)

Indonesia Alami Krisis Kebangsaan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Indonesia tengah mengalami krisis kebangsaan yang ditandai dengan memudarnya karakter bangsa. Hal itu diungkapkan Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45), Dr Virgo Simamora, MBA, dalam kuliah umum di depan para mahasiwa baru di Kampus Merah Putih, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Anjloknya wawasan kebangsaan sudah tampak begitu nyata. Survei yang dilakukan terhadap siswa kelas 4-6 sekolah dasar di sembilan kecamatan di Kabupaten Labuhan Bajo menemukan beberapa fakta memprihatinkan.

Mahasiswa Baru UTA’45 mengikuti kuliah umum yang dibawakan Rektor UTA’45 Dr Virgo Simamora, MBA, Selasa (29/8/2017).

Tidak satu pun di antara siswa itu yang hafal lagu kebangsaan Indonesia Raya, ada siswa yang tidak tahu bendera Republik Indonesia, hanya seorang siswa yang hafal Pancasila, dan sebagian besar siswa hanya hafal sila pertama Pancasila.

Pudarnya wasawan kebangsaan terjadi hampir merata. Dalam survei yang lebih luas di 181 kabupaten/kota di 33 propinsi, dengan 12.056 responden, juga ditemukan fakta yang mencengangkan.

Sekitar 10 persen responden tidak mampu menghafal Pancasila secara lengkap, sebanyak 67-78 persen responden tidak tahu NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, dan 49 persen remaja Indonesia tidak meyakini relevansi Pancasila sebagai dasar negara.

“Pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Jika mereka tidak tahu pilar-pilar negeri ini, bagaimana mereka bisa mencintai negeri ini?” kata Virgo.

Virgo memaparkan bahwa kemerosotan wawasan kebangsaan tidak lepas dari pengaruh perkembangan teknologi.

Virgo mengatakan perkembangan teknologi di bidang informasi, telekomunikasi, media elektronik, dan transportasi membuat wawasan masyarakat semakin luas. Orang lebih mudah mengetahui apa yang terjadi di negara lain dalam waktu cepat. “Sayangnya, mereka justru tidak mengenal bangsanya sendiri,” ujar Virgo.

Mahasiswa Baru UTA’45 Diingatkan Jaga NKRI

Kuliah umum ini merupakan salah satu kegiatan dalam Program Pengenalan Kehidupan Kampus (P2K2) untuk para mahasiswa baru UTA’45. Di semester ganjil tahun ajaran 2017-2018 ini, UTA’45 menerima 395 orang mahasiswa baru.

P2K2 tahun ini mengambil tema “Membina Insan Akademis yang Nasionalis Guna Memerangi Radikalisme untuk Menumbuhkan Kepribadian yang Berjiwa Pancasila”.