Indonesia Tampilkan Produk Unggulan dan Budaya Nusantara di CAExpo 2017

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Indonesia kembali memamerkan potensi produk unggulan dan budaya Nusantara ke mata dunia lewat pameran internasional. Tahun ini, Paviliun City of Charm dari Indonesia menjadi ujung tombak promosi Indonesia dalam The 14th China-ASEAN Expo 2017 (CAExpo 2017). Pameran digelar di Nanning, China pada 12-15 September 2017.

“Indonesia penuh dengan kebudayaan dan potensi produk unggulan daerah yang mampu ditonjolkan ke kancah global. City of Charm harus kita optimalkan sebagai penyaji cerita keberagaman dan potensi sumber daya Indonesia yang melimpah itu,” tegas Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Arlinda di sela kunjungan kerja ke Nanning, Rabu (12/9/2017).

Paviliun City of Charm mengambil tema “Nusantara”. Paviliun City of Charm dari Indonesia hadir di lahan seluas 108m2 di City of Charm Building nomor 10, Nanning International Exhibition, yang menampilkan potensi Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Indonesia.

Berkaca dari keikutsertaan Indonesia di tahun-tahun sebelumnya, Paviliun City of Charm Indonesia selalu menjadi primadona pengunjung CAExpo. Konsep Paviliun Indonesia City of Charm pada tahun ini kembali menampilkan potensi produk unggulan dan keanekaragaman budaya nusantara dengan menampilkan ikonikon daerah, di antaranya model rumah Tongkonan Tana Toraja, alat musik tradisional Sasando dari Nusa Tenggara Timur, Barong Bali, model tugu Monumen Nasional, kain tapis dari Lampung, kopi Lampung, serta dipercantik dengan adanya rumah gazebo/saung nusantara.

Paviliun Indonesia City of Charm juga dilengkapi dengan gambar yang menunjukkan sepuluh destinasi wisata nusantara, yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Morotai, Tanjung Lesung, Labuan Bajo, Brom, Kepulauan Seribu, Mandalika, dan Wakatobi. Promosi dagang maupun investasi Indonesia dalam bentuk media promosi yang ditayangkan melalui TV plasma untuk menarik minat para turis dari China dan negara-negara ASEAN lainnya.

Paviliun Indonesia City of Charm pada tahun ini juga dimeriahkan dengan penampilan budaya yang merupakan kontribusi dari Dekranasda Provinsi Lampung. Penampilan budaya khas Nusantara yang diwakili Provinsi Lampung ini diantaranya menampilkan tarian Kipas Helau yang mengetengahkan suka-cita mudamudi dalam memeriahkan suatu acara, tarian Rampak Rebana yang menampilkan adat budaya Lampung untuk menyambut tamu-tamu agung dan merupakan salah satu rumpun budaya melayu nusantara, serta pagelaran busana yang menampilkan peragaan pakaian-pakaian adat Lampung. Berbagai penampilan ini disajikan setiap hari selama pameran CAExpo 2017 berlangsung.

City of Charm merupakan salah satu program bagian dari CAExpo untuk meningkatkan kerja sama antara China dan negara-negara anggota ASEAN. Melalui program pameran City of Charm, diharapkan terbuka peluang kerja sama baik di bidang perdagangan, investasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, maupun pariwisata.

 

Kerja Sama dengan Indonesia Eximbank

Paviliun City of Charm merupakan hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Nasional (LPEI), dikenal juga dengan Indonesia Eximbank.

“Dalam pameran dagang ini, Indonesia Eximbank berkesempatan memperkenalkan peran institusi dan fasilitas yang dapat diberikan. Fasilitasnya yakni produk-produk pembiayaan, penjaminan dan asuransi ekspor kepada pelaku usaha China dan negara-negara ASEAN lainnya, terutama untuk overseas financing antara lain buyers credit,” tambah Arlinda.

Direktur Pelaksana Indonesia Eximbank yang membawahi unit Pembiayaan Usaha Kecil Menengah berorientasi Ekspor (UKME) serta Penjaminan dan Asuransi, Indra W. Supriyadi turut hadir dalam acara tersebut. Indra menyampaikan bahwa kehadiran Indonesia Eximbank pada CAExpo 2017 sangat strategis. China dan ASEAN merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia dengan nilai ekspor nonmigas masingmasing mencapai USD 10,7 miliar dan USD 18,2 miliar selama Januari-Juli 2017. “Bagi Indonesia Eximbank, China dan ASEAN adalah destinasi utama ekspor dari sejumlah debitur,” kata Indra.

Selama tahun 2016, terdapat 54 debitur yang memasarkan produk ekspornya ke China dengan nilai penjualan mencapai USD 1,1 miliar, dengan komoditas terbesar adalah batu bara, pulp, kertas, besi baja dan bahan kimia anorganik. Sementara ke ASEAN, sebanyak 75 debitur dengan nilai penjualan mencapai USD 1,5 miliar dengan komoditas terbesar adalah kertas, perhiasan, mineral, CPO, dan bahan kimia organik. “Peluang untuk melakukan diversifikasi produk ekspor ke kedua destinasi tersebut masih sangat terbuka,” tandas Indra.

“Kehadiran Indonesia Eximbank merupakan perwujudan komitmen institusi untuk mendukung setiap langkah promosi dagang Pemerintah baik dalam bentuk pameran, misi dagang dan misi pembelian,” imbuh Arlinda.

Sebelumnya, Indonesia Eximbank juga ikut berpartisipasi dalam promosi ekspor lainnya yaitu misi dagang Kemendag ke Nigeria dan Afrika Selatan, misi dagang ke Rusia, dan Trade Expo Indonesia (TEI).

Ke depan, Indonesia Eximbank menyampaikan akan terus mendukung upaya Pemerintah dalam kegiatan promosi ekspor. “Harapannya, kinerja ekspor nasional dapat terus tumbuh dan semakin berkontribusi pada pertumbuhan industri dalam negeri dan perekonomian Indonesia,” pungkas Arlinda.