JAKARTA (IndependensI.com) – Pebulutangkis putri Gregoria Mariska terhenti di babak pertama kualifikasi Japan Open Super Series 2017, Selasa (19/9). Ia gagal mengatasi permainan lawan, Pai Yu Po dari Taiwan, kemudian menyerah setelah bermain tiga game, 17-21, 21-17 dan 19-21.
“Saya kebanyakan salah buang. Kan dia tinggi, saya maunya lob yang dalam, dengan postur tinggi sebenarnya jadi menguntungkan buat dia. Dari game pertama saya juga nggak berani melambatkan dan menaikkan bola,” kata Gregoria seperti dikutip dari rilis Humas PP PBSI. Kehilangan game pertama, Gregoria sempat menunjukkan perlawanannya di game kedua. Ia berhasil merebut kemenangan dan memperpanjang napas ke game tiga. Sayang setelah sempat unggul 17-14, Gregoria tak berhasil mengamankan kemenangannya.
“Game kedua dia banyak mati sendiri. Dia kalah angin jadi saya ada kesempatan buat menyerang,” kata atlet besutan klub Mutiara Bandung tersebut. “Di game ketiga saya sempat memimpin, terus hilang lagi. Saya kurang bisa menahan sampai selesai. Buang poinnya gampang banget, dapetnya susah banget,” sambung Gregoria.
Belum berhasil memberikan hasil cemerlang dari dua turnamen, Korea Open dan Japan Open, Gregoria pun mengevaluasi penampilannya. Soal fokusnya di lapangan menjadi salah satu hal yang ingin ia perbaiki kedepannya. “Kedepannya saya harus lebih fokus lagi. Misalnya saya fokus di 11 poin pertama, tapi ketika lawan merubah pola, saya nggak bisa cepat beradptasi. Saya harus lebih cepat menangkap perubahan lawan,” tutup Gregoria.
Selain Gregoria, tunggal putri Indonesia, Lyanny Alessandra Mainaky juga harus terhenti lebih awal. Lyanny kalah 23-21, 18-21 dan 17-21 dari pemain tuan rumah, Shiori Saito. Dengan demikian, Indonesia tinggal menyisakan satu wakil dari sektor ini. Fitriani yang sudah aman di babak utama akan berhadapan dengan Ratchanok Intanon, Thailand. Keduanya tercatat belum pernah saling berhadapan di lapangan pertandingan.