JAKARTA (IndependensI.com) – Arab Saudi akan mencabut larangan telepon via internet, Rabu (20/9/2017).
Sebelumnya, kerajaan itu melarang warganya melakukan panggilan suara dan video lewat aplikasi seperti WhatsApp dan Skype. Mulai hari ini, warga Saudi bisa mengakses layanan tersebut. Inilah salah satu upaya Saudi untuk menarik dunia usaha seiring transisi menuju era pasca-minyak.
“Akses ke VoIP (Voice over Internet Protocol) dapat mengurangi biaya operasional dan mendorong entrepreneurship digital,” kata pernyataan kementerian komunikasi dan teknologi Saudi, Selasa (19/9/2017).
“Transformasi digital adalah salah satu kunci pendorong perekonomian Saudi, yang akan meningkatkan pertumbuhan bisnis berbasis internet, terutama di industri media dan hiburan.”
Pengumuman ini disampaikan sehari setelah Al Jazeera melancarkan protes terhadap Snapchat yang memblokir stasiun televisi Qatar itu dari aplikasinya di Arab Saudi. Pemblokiran tersebut berdasarkan permintaan pemerintah Saudi.
Arab Saudi sudah sejak lama menuduh Al Jazeera bertindak sebagai corong kelompok ekstremis. Tuduhan tersebut selalu dibantah Al Jazeera.
Bersama Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain, Arab Saudi menerapkan blokade terhadap Qatar pada Juni lalu. Pengucilan ini menjadi krisis diplomatik terburuk di antara negara-negara Arab di kawasan Teluk dalam beberapa tahun terakhir.
Al Jazeera mengecam pemblokiran dan menyebutnya sebagai serangan terhadap kebebasan menyatakan pendapat. Pemerintah Saudi bergeming dan mempertahankan kebijakannya.
“Kerja sama dengan Snapchat untuk mencabut Al Jazeera, saluran yang berbahaya dan menjadi sarana propaganda yang mendukung ekstremisme, jangan dianggap sebagai isolasi atau diterjemahkan sebagai serangan terhadap media bebas,” kata pernyataan Saudi.
Arab Saudi, yang kelompok usia mudanya mulai mendominasi populasinya, adalah salah satu negara dengan pengguna media sosial per kapita tertinggi di dunia. Internet menjadi sarana anak muda Saudi menyatakan pendapatnya di negara yang amat membatasi kehidupan sosial.
Lebih dari separuh warga Arab Saudi kini berusia kurang dari 25 tahun. Mereka banyak menghabiskan waktu di media sosial, yang tidak tersentuh oleh peraturan pemerintah dan tradisi.