JAKARTA (Independensi.com) – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (22/09/2017) dibuka melemah tipis sebesar 1,34 poin di tengah penantian investor terhadap keputusan BI 7-day Reverse Repo Rate.
IHSG BEI dibuka melemah 1,34 poin atau 0,02 persen menjadi 5.905,22 poin.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 0,34 poin (0,03 persen) menjadi 983,07 poin.
“IHSG bergerak mendatar di tengah penantian kebijakan Bank Indonesia mengenai BI 7-day Reverse Repo Rate,” kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa pasar saham Asia yang bervariasi dengan kecenderungan melemah juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG, dan membuka potensi pelemahan hingga akhir sesi perdagangan.
Ia mengharapkan bahwa Bank Indonesia yang senantiasa menjaga kestabilan mata uang rupiah sesuai dengan fundamentalnya dapat direspon positif investor.
Kestabilan nilai tukar rupiah menjadi dasar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat, berkesinambungan, seimbang dan inklusif.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa pergerakan IHSG masih berada dalam pola konsolidasi di tengah aliran dana asing yang masih cenderung keluar dari pasar.
“Sentimen negatif itu dapat diimbangi oleh perekonomian kita yang stabil, dengan demikian potensi IHSG kembali ke area positif masih terbuka,” katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 66,54 poin (0,33 persen) ke 20.281,73, indeks Hang Seng melemah 161,48 poin (0,57 persen) ke 27.948,85, dan Straits Times melemah 1,65 poin (0,08 persen) ke posisi 3.210,42. (Ant)