DENPASAR (IndependensI.com) – Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan Bali menjadi panutan untuk pembayaran nontunai jalan bebas hambatan di Indonesia karena Tol Bali Mandara sudah sepenuhnya menerapkan sistem tersebut 1 Oktober 2017.
“Bali menjadi contoh transaksi nontunai. Kami bisa melihat bagaimana semua berkolaborasi,” kata Kepala BPJT Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna ketika menyaksikan peluncuran penerapan 100 persen transaksi nontunai di gerbang Benoa Tol Bali Mandara di Denpasar, Minggu (1/10/2017).
Pihaknya mengapresiasi terobosan yang dilakukan pengelola tol bersama perbankan sehingga Tol Bali Mandara mampu merealisasikan gerakan nasional nontunai untuk di tol lebih dulu dibandingkan daerah lainnya yang baru dimulai 31 Oktober 2017.
Menurut Herry, secara nasional penerapan nontunai di tol baru mencapai sekitar 49 persen per 26 September 2017, sedangkan di Bali sudah 100 persen.
Selain didukung infrastruktur yang disiapkan perbankan bersama pengelola tol, masyarakat Bali juga dinilai lebih siap menerima dan melakukan transaksi nontunai.
Direktur Departemen Kebijakan dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pungky Wibowo mengatakan Bali sebagai tujuan pariwisata internasional menyebabkan masyarakat setempat lebih cepat menerima penetrasi sistem pembayaran nontunai.
“Bali dari segi populasi begitu maju dan teredukasi serta masyarakatnya sudah banyak transaksi nontunai,” ucap Pungky.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana mengatakan untuk mendukung gerakan nontunai di tol di Pulau Dewata itu sejumlah bank telah menjalin kerja sama dengan pengelola tol.
Perbankan itu yakni BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, BPD Bali dan BTN yang sudah menjual masing-masing uang elektronik khususnya uang elektronik tidak terdaftar dengan maksimum saldo mencapai Rp1 juta.
“Kami imbau perbankan memberikan kemudahan untuk mendapatkan uang elektronik dan isi ulangnya,” katanya.
Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan perbankan untuk menyediakan petugas khusus di setiap pintu gerbang, bertugas menjual dan mengisi ulang sebagai tahap awal pemberlakuan nontunai.
“Kami imbau semua pengguna jalan sudah membawa uang elektronik dengan saldo cukup. Jika uang elektronik dibawa tetapi saldo kurang, kami ajak perbankan untuk menyediakan sarana ‘top up’ (isi ulang) di lokasi sebelum masuki tol,” ucapnya.
Tito lebih lanjut menambahkan seluruh gardu tol di tiga gerbang Tol Bali Mandara sebanyak 20 unit gardu sudah 100 persen otomatis melayani pembayaran nontunai.
Hingga 28 September 2017, lanjut Tito tingkat penggunaan uang elektronik di jalan bebas hambatan pertama di Indonesia dibangun di atas perairan itu mencapai 44 persen.
“Kami harapkan dalam beberapa hari memdatang penetrasi sudah 90 persen,” ucapnya.
Sementara itu pada hari pertama pemanfaatan transakai nontunai yang dirangkaikan dengan seremoni peluncuran nontunai dipusatkan di gerbang Tol Benoa dimulai pukul 14.00 Wita, secara umum berlangsung lancar meskipun ada antrean sekitar 200 meter untuk lajur roda empat.
Sedangkan di lajur sepeda motor antrean lebih cepat terurai.
Meski demikian beberapa pengguna jasa tol baik pengendara roda empat dan sepeda motor masih ada yang belum memiliki uang elektronik dan harus membeli di tempat karena untuk sementara waktu disediakan petugas khusus pembelian.
Selain itu, ada juga beberapa pengendara yang belum paham cara menggunakan transakai nontunai seperti tidak tahu cara menempelkan kartu uang elektronik pada mesin gardu otomatis meskipun pada gardu tersebut telah ditentukan tempat penempelan yang bertuliskan “tempelkan kartu anda disini”. (antara)