JAKARTA (IndependensI.com) – Panitia Penyelenggara Asian Paragames (INAPGOC) 2018 tetap menggelar penghitungan mundur satu tahun menjelang pesta multi-cabang olahraga disabilitas tingkat Asia. Kendati demikian, panitia penyelenggara belum menerima dana dari realokasi anggaran Olympic Center.
“Kami tetap menggelar kegiatan penghitungan mundur bekerja sama pihak swasta. Kami berharap kegiatan itu menjadi pendorong semua pihak untuk mempercepat proses persiapan Asian Paragames 2018,” kata Ketua INAPGOC 2018 Raja Sapta Oktohari seperti dikutip dari Antara, Senin (2/10). Sedianya kegiatan penghitungan mundur Asian Paragames 2018 akan berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/10). “Sejak awal sampai hari ini, kami terus menyampaikan bahwa rekening panitia masih nol. Kami tidak punya dana sama sekali meskipun kami punya tanggung jawab yang harus kami laksanakan,” kata Okto.
Okto mengaku mendapat keringanan dari pihak swasta yang bekerjasama dalam kegiatan penghitungan mundur Asian Paragames 2018. “Karena mereka mau, kami utang dulu. Kami akan cari solusi untuk mengantisipasi itu,” ujarnya. Ketua Umum Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) itu mengatakan kegiatan penghitungan mundur diperlukan untuk meyakinkan pihak-pihak internasional terkait penyelenggaraan Asian Paragames terhadap kesungguhan Indonesia. Okto berharap ada kebijakan dari Presiden atau Wakil Presiden terkait pencairan anggaran Asian Paragames menyusul keputusan APBN 2018 pada 20 Oktober.
Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan Kemenpora telah menyiapkan anggaran INAPGOC pada 2017 sebesar Rp86 miliar dari realokasi anggaran Olympic Center. “Itu pun masih menunggu persetujuan dari DPR terkait realokasi anggaran Olympic Center itu. Kami juga menyiapkan anggaran Rp826 miliar untuk 2018 meskipun kebutuhan INAPGOC sebesar Rp2,6 triliun,” ujar Menpora.
Imam berharap, INAPGOC dapat bekerjasama dengan Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) untuk mengidentifikasi kegiatan yang dapat dilakukan bersama sehingga tujuan efektivitas biaya sebagaimana diamanatkan Dewan Pengarah Asian Games dapat tercapai. “Kegiatan Asian Paragames sesungguhnya lebih rumit, lebih detail, dan tentu membutuhkan spesifikasi penanganan lebih dalam. Ini yang harus menjadi pemahaman bersama. Penyelenggaraan Asian Paragames harus lebih baik dari Peparnas,” kata Menpora.