Indra Sjafri. (Istimewa)

Indra Puas Penampilan Timnas U-19

Loading

CIKARANG (IndependensI.com) – Pelatih timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri mengaku puas atas kemenangan anak asuhnya menghadapi tim tamu Thailand U-19 dengan skor akhir 3-0 dalam laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (8/10). Apresiasi sang pelatih tidak hanya ditujukan kepada formasi start up, namun juga kepada para pemain cadangan yang dinilai tampil maksimal menerapkan instruksi pelatih di lapangan.

“Ini adalah kemenangan kedua kami menghadapi Thailand setelah sebelumnya bertemu pada kejuaraan AFF 2013 dengan skor 3-1 dan malam ini menang 3-0. Secara keseluruhan saya puas,” kata Indra seperti dikutip dari Antara. Seperti diberitakan sebelumnya, skuad Garuda Muda memperoleh pasokan stamina baru di babak kedua saat Indra mengganti posisi gelandang serang Asnawi oleh Syahrian Abimanyu, posisi lini tengah M Iqbal digantikan Saddil Ramdani dan Firza Andika yang mengawal bek pertahanan Indonesia digantikan posisinya oleh Samuel Christianson.

Dua pemain pengganti yakni Syahrian Abimanyu mencetak gol kedua di menit 78, sedangkan Saddil Ramdani mencetak gol ketiga di menit ke 87. Dikatakan Indra, progres Egy Maulana Fikri dan kolega terus menunjukan tren positif, termasuk peningkatan kualitas serangan bila dibandingkan pertandingan sebelumnya kontra Kamboja di Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi, Rabu (4/10). “Permainan melawan Thailand malam ini lebih rapih dari sebelumnya, baik di lini bertahan maupun lini serang,” katanya.

Sedangkan pelatih tim nasional Thailand U-19, Marc Alavendra Palacios mengucapkan selamat kepada pendukung Indonesia atas kemenangan tersebut. “Selamat kepada Indonesia, dukungan kepada pemainnya sangat bagus. Permainan Indonesia bagus,” katanya. Marc mengakui adanya kecerobohan kiper Suthipong Pisansub di menit 44 saat bola hasil tangkapannya terlepas dan direbut oleh Witan Sulaiman hingga berujung kebobolan. Lebih jauh Marc mengatakan, kelemahan anak asuhnya juga terjadi pada alur komunikasi karena adanya perbedaan bahasa. “Kendala bahasa di tim masih menjadi masalah yang perlu diperbaiki lagi,” katanya.