SURABAYA (IndependensI.com) – Kementerian PUPR terus optimis mampu mewujudkan program Nawacita Presiden RI dalam bidang Infrastruktur sesuai target yang ditetapkan. Dengan pembangunan yang kian hari kian bertambah peran tenaga kerja konstruksi sangatlah penting, yaitu sebagai ujung tombak suksesnya pembangunan infrastruktur Indonesia. Sehingga dibutuhkan tenaker konstruksi yang kompeten dan berkualitas yang dibuktikan dalam sertifikat.
Plt. Dirjen Bina Konstruksi Danis Sumadilaga mewakili Menteri PUPR menjadi narasumber pada acara Seminar Nasional Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi Jawa Timur, dengan memberikan paparan tentang Percepatan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Melalui Magang Menuju Indonesia Kompeten.
Dalam pemaparannya Danis menjelaskan berbagai proyek strategis Kementerian PUPR yang sedang gencar dikerjakan sepanjang tahun 2017 antara lain seperti pembangunan 39 bendungan dengan rincian 30 bendungan lanjutan, 9 bendungan baru dan 2 bendungan lanjutan yang tengah di kerja penyelesaiannya, sistem penyediaan air minum di tahun 2014 sebesar 34.319 liter/detik ditahun 2017 sudah menambah sebesar 20.430 liter/detik dengan target 36.152 liter/detik di tahun 2019.
“ Dan dari 1.000 km jalan tol yang menjadi target pembangunan 5 tahun, saat ini sudah 568 km jalan tol di tahun 2017. Sedangkan untuk perumahan, 700.000 unit perumahan untuk masyarakat Indonesia” Ungkap Danis .
“Sertifikat tenaga kerja konstruksi sangatlah penting untuk menambah kualitas dan kuantitas pekerja serta pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sehingga kemampuan tenaker konstruksi Indonesia dapat dibuktikan tidak kalah dari pekerja konstruksi asing ” Ungkap Syaefullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur saat membuka acara Seminar Nasional Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Prov. Jatim.
“Sertifikat diharapkan dapat membantu kualitas tenaga kerja konstruksi sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja asing serta mampu meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja konstruksi khususnya tenaker konstruksi terampil.” Tambah Danis
Pada kesempatan yang sama Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Yaya Supriyatna menjadi narasumber dan memaparkan link and match percepatan sertifikasi ahli muda industri konstruksi melalui magang menuju Indonesia Kompeten.
“Berpengetahuan melalui pendidikan masih belum cukup sehingga harus ada pelengkap melalui berkemampuan kreatif, kritis, dan berkarakter serta mampu nemanfaatkan teknologi dan informasi dalam menciptakan SDM konstruksi yang dibutuhkan industri konstruksi saat ini” jelas Yaya
Stakeholder bidang jasa konstruksi seperti Kementerian/Lembaga, asosiasi, Badan Usaha, BUMN, dan Perguruan Tinghi harus bekerjasama dalam melahirkan tenaga kerja ahli muda profesional Indonesia. Salah satunya melalui program magang di proyek pembangunan konstruksi.
Danis mengungkapkan bahwa sesuai dengan PERMEN PUPR No.31 Tahun 2015 tentang praktek kerja/magang dalam pasal 6 g menyatakan bahwa setiap penyelenggaraan konstruksi dengan nilai kontrak di atas seratus miliar rupiah, penyedia jasa pelaksana konstruksi diwajibkan memberikan alih pengalaman/keahlian kepada peserta didik bidang konstruksi melalui sistem kerja praktik/magang sesuai jumlah peserta didik yang diusulkan dalam dokumen penawaran.
“Sama seperti program magang yang dilakukan perusahan swasta, dimana dibuat perjanjian awal masa pemagangan misalkan selama 3 bulan program magang para peserta didik diberikan praktek kerja lapangan, transfer knowledge serta juga harus diberikan upah kerja yang sesuai dengan standar upah tenaga kerja kosntruksi.” Jelas Danis
Dimana saat ini upah tenaga kerja bangunan sudah lebih tinggi dibandingan dengan jumlah rata-rata UMR nasional. Dengan program seperti ini diharapkan jumlah tenaga kerja ahli muda/ insinyur Indonesia dapat meningkatkan. Sehingga mampu berkerja bersama-sama dalam membangun infrastruktur Indonesia.