JAKARTA (IndependensI.com) – Sebuah truk pikap menyeruduk pejalan kaki dan menabrak sebuah bus sekolah di New York, AS, Selasa (31/10/2017). Sebanyak delapan orang tewas dalam kejadian yang oleh pemerintah AS disebut sebagai “aksi teror pengecut”.
Sebanyak 11 orang lainnya mengalami luka parah dalam serangan yang dilancarkan di tengah siang bolong itu. Serangan ini adalah aksi teror pertama di New York sejak Al-Qaeda membajak pesawat penumpang dan menabrakkannya ke menara kembar World Trade Center pada 11 September 2001.
Presiden AS Donald Trump, yang membatasi pendatang dari beberapa negara, langsung menyatakan bahwa Amerika “tidak boleh” membiarkan jihadis ISIS “kembali atau masuk ke negara kita setelah kita mengalahkan mereka” di luar negeri.
Pengemudi maut melakukan aksinya hanya beberapa blok dari tugu peringatan 9/11 di West Side, Lower Manhattan pada pukul 15.05 waktu setempat atau Rabu (1/11/2017) pukul 02.05 WIB. Lokasinya dekat dengan sekolah dan taman tempat para murid dan orang tuanya bersiap merayakan Halloween.
Trump mengecam pelaku sebagai orang yang “amat menjijikkan” dan “sinting”. Televisi setempat menggambarkan pelaku sebagai orang Uzbek berusia 29 tahun yang tinggal di Florida. Pelaku ditembak mati oleh polisi di bagian perut. Setelah dilumpuhkan, pelaku ditahan.
Polisi mengatakan pelaku mengendarai pikap Home Depot sewaan itu di jalur khusus untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki. Pelaku menabrakkan truknya ke pecalan kaki dan sepeda sebelum terhenti karena menabrak bus sekolah.
Pelaku kemudian keluar dari kendaraannya lalu mengeluarkan dua benda yang tampak seperti senjata api. Polisi kemudian perut pelaku. Benda yang dibawa pelaku ternyata paintball gun.
“Ini aksi teror dan tentu saja aksi teror pengecut yang menyasar warga sipil tak berdosa. Dia mengincar orang-orang yang tidak pernah menyangka kejadian seperti ini menimpa mereka,” kata Wali Kota New York, Bill de Blasio.
Polisi mengatakan sebanyak delapan orang terbunuh, enam di antaranya tewas di tempat dan dua lainnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit. Sebanyak 11 orang dirawat di rumah sakit karena luka parah tapi tidak mengancam jiwa.
Perwakilan Belgia di AS mengatakan salah satu warga negaranya ada di antara korban.
Serangan teror di New York ini merupakan yang pertama terjadi setelah ledakan bom bipa di Chelsea pada September 2016. Sebanyak delapan orang terluka dalam peristiwa itu. Seorang warga Amerika keturunan Afganistan, Ahmad Khan Rahii, didakwa melakukan terorisme pada 16 Oktober dalam kaitannya dengan serangan tersebut.