Direktur Utama Moratelindo, Galumbang Menak

Moratelindo Catatkan Obligasi Perdana di BEJ Rp 1 Triliun

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – PT Mora Telematika Indonesia (PT Moratelindo) optimis dengan penawaran obligasi yang perdana dengan angka yang cukup fantastis. Perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi wholesale, PT Moratelindo resmi mencatatkan obligasi perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp1 triliun.

Direktur Utama Moratelindo, Galumbang Menak mengatakan obligasi perusahaan mendapat tanggapan positif dari investor saat masa penawaran awal (bookbuilding) dengan mengalami oversubscribe sekitar 1,4 kali dari target Rp1 triliun. “Atas dasar itu kami sangat optimis,” kata Galumbang Menak  di Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Menurut dia, kesuksesan dari penawaran obligasi perdana ini tidak lepas dari rekam jejak perseroan yang baik, proyeksi arus kas yang kuat dan pengalaman di industri telekomunikasi. Obligasi I Moratelindo 2017 itu mendapat peringkat idA (single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Galumbang Menak mengemukakan bahwa obligasi Moratelindo itu terdiri dari dua seri, yakni seri A dengan nilai nominal Rp540 miliar berjangka waktu tiga tahun memiliki tingkat bunga tetap 9,90 persen. Dan seri B dengan nilai nominal Rp 460 miliar berjangka waktu lima tahun dan memiliki tingkat bunga tetap 10,50 persen.

Lebih lanjut dia menambahkan dana hasil dari penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk kebutuhan investasi dan modal kerja. Hingga tiga tahun mendatang, Moratelindo membutuhkan dana untuk belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp2 triliun per tahun.

Pada 2016 dan 2017, Galumbang Menak mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan proyek strategis nasional dari pemeritnah, yakni pembangunan Palapa Ring paket barat dan paket timur. Proyek Palapa Ring merupakan kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Ia memaparkan bahwa pendanaan untuk Palapa Ring Barat berasal dari Bank Madiri Tbk sebesar Rp876 miliar. Sementara paket Palapa Ring Timur berasal dari sindikasi pinjaman Bank Negara Indoesia Tbk (BNI), Bank ICBC Indonesia, BPD Papua, BPD Sulselbar, BPD Maluku dan lainnya sebesar Rp4 triliun.

Wakil Direktur Utama Moratel, Yopie Widjaja menambahkan bahwa perseroan sedang bersiap membangun jaringan kabel laut Jakarta-Surabaya-Denpasar. Untuk membangun jaringan kabel tersebut, Moratelindo akan bekerja sama dengan dua perusahaan lainnya.

Selain itu, lanjut dia, perseroan juga mengembangkan rute kabel bawah laut Sumatera dan Kalimantan. Untuk Sumatera, rencananya perseroan akan membangun jaringan laut Jakarta-Lampung-Pekanbaru-Dumai-Batam-Singapura. Perseroan juga berencana membangun jaringan kabel laut Jakarta-Pontianak.