PUPR Bangun Infrastruktur Pengendali Banjir di Garut

Loading

JAWA BARAT (IndependensI.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Bob Arthur Lambogia sempat melaporkan mengenai penanganan pasca bencana banjir di Kota Garut kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam laporan singkatnya, Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Bob Arthur Lambogia menyampaikan bahwa progres pembangunan tanggul pengendali banjir dan cek dam, pasca bencana banjir yang terjadi di Kabupaten dan  Kota Garut tahun 2016, secara keseluruhan progresnya sudah mencapai 89,9 persen.

Selanjutnya progres pembangunan check dam yang bertujuan untuk mengatasi sedimentasi pada hulu sungai sudah mencapai 50 persen. Presiden Jokowi mengingatkan agar pelaksanaan pekerjaan terus dimonitor dengan baik agar bisa diselesaikan tepat waktu diakhir tahun 2017.

Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil meninjau pekerjaan pembangunan tanggul sungai didampingi oleh Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Bob Arthur Lambogia.  Menteri Sofyan Djalil mengatakan diperlukan upaya  rehabilitasi yang sungguh-sungguh pada  daerah tangkapan air yang sudah rusak. Ia juga berpesan agar sempadan sungai ditanami dengan pohon-pohon yang menjadi bagian dari pengendalian banjir (penanganan struktural).

Menteri Sofyan Djalil juga mengatakan apabila menghadapi kesulitan dalam pembebasan tanah agar berkoordinasi dengan kantor pertanahan setempat. Prinsipnya sepanjang program dan anggaran tersedia bisa ditempuh melalui mekanisme hukum, seperti konsinyasi di pengadilan.

Infrastruktur pengendali banjir yang kini tengah dikerjakan pembangunannya antara lain perbaikan tanggul dan pelindung tebing Sungai Cimanuk pada empat titik dengan total panjang sepanjang 3,2 km.  Kementerian PUPR juga tengah membangun tanggul banjir dan pelindung tebing Sungai Cibarengkok sepanjang 1,2 km. Selain tanggul, juga tengah dibangun 3 Bendung Penahan (check dam) di Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamiri.

Selain itu sesuai instruksi Presiden Joko Widodo juga dilakukan pembangunan rumah susun (rusun) bagi korban bencana di Kabupaten Garut. Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat juga membangun  2 tower rusun berlokasi di Kecamatan Margawati, Kabupaten Garut bagi korban banjir 2016.

Rusun yang menghabiskan biaya sebesar Rp 44,5 miliar tersebut terdiri dari dua tower dengan jumlah unit sebanyak 140 buah. Saat ini progresnya untuk tower 1 telah mencapai 45 persen dan tower 2 sebesar 41 persen. Keduanya ditargetkan selesai pada awal tahun 2018.