Perhimpunan Indonesia Rayakan Natal di Gothenburg Swedia

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Perhimpunan Indonesia di Gothenburg (Indonesiska Foreningen i Goteborg) menggelar acara Perayaan Natal atau “Julfest” (dalam bahasa Swedia) lebih awal, atau sebelum 25 Desember 2017. Perayaan Natal warga Indonesia di Gothenburg pada tanggal 9 Desember lalu itu dihadiri sekitar 150 pengunjung yang berasal dari komunitas diaspora Indonesia di Swedia, baik yang beragama Kristiani maupun non-Kristiani, serta masyarakat Swedia.

“Tradisi perayaan “Julfest” adalah menyambut harapan baru dalam kebersamaan. Tujuan acara ini mempererat tali silaturahmi, kebersamaan, dan komunikasi antaranggota perkumpulan Indonesiska Freningen i Goteborg,” kata Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Stockholm Hidayat Atjeh dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa (12/12/2017) pagi.

Pesan yang disampaikan melalui kegiatan ini juga untuk menggarisbawahi bahwa bangsa Indonesia, di mana pun mereka berada, hendaknya selalu mengingat dan memiliki nasionalisme yang berlandaskan nilai-nilai keterbukaan, kepercayaan diri, moderat, toleransi, dan berpandangan luas.

Nilai-nilai nasionalisme tersebut merupakan landasan dalam menjalin kerja sama dan hubungan dengan negara-negara lain dalam konteks kerja sama internasional, kata Hidayat.

Sebelum acara dimulai, para undangan yang hadir disuguhi minuman tradisional khas Swedia “glogg” yang dibuat hanya pada saat perayaan Natal.

Perayaan “Julfest” pada tahun ini juga dimeriahkan dengan prosesi Santa Lusia yang merupakan tradisi perayaan Natal di Swedia. Anak-anak kecil perempuan berjalan beriringan dengan membawa lilin sebagai simbol penerangan.

Kebersamaan yang dilambangkan melalui penyalaan lilin Natal tersebut memberikan kesejukan hati dan menggambarkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama yang ada dalam diri bangsa Indonesia sebagai nilai kehidupan bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya, kata Hidayat.

Setelah itu, anak-anak dikejutkan dengan hadirnya Sinterklas yang membagikan kado untuk mereka. Tradisi saling memberikan kado saat Natal disebut “julklapp” dalam bahasa Swedia.

Suasana perayaan menyambut Natal juga semakin semarak dengan penampilan tari-tarian dan suguhan makanan minuman Indonesia.