SURABAYA (IndependensI.com) – Warga Surabaya yang tergabung dalam Forum Relawan Saya Surabaya melakukan aksi di Balai Kota, Jumat (5/1/2017), menolak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dikabarkan akan dicalonkan sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur.
Nama TRi Rismaharini santer atau mencuat kepermukaan pasca bakal Calon Wakil Gubernur Jatim yang juga Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendadak menyatakan mundur mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur.
“Risma harus menyelesaikan tugasnya sampai akhir masa jabatan,” kata Humas Relawan Saya Surabaya Imam Budi Utomo saat berorasi di Balai Kota, Jumat (5/1/2018).
Para relawan tersebut mendatangi Balai Kota Surabaya dengan membawa dua spanduk besar. Spanduk besar berwarna merah dipajang dengan tulisan “Risma Tetap Wali Kota Surabaya” dan “Tolak Risma Cawagub Jawa Timur”.
Imam mengatakan aksi ini merupakan bentuk dukungan warga Surabaya yang menginginkan agar Risma tetap meneruskan amanah sebagai Wali Kota Surabaya sampai akhir jabatannya.
Sebagai relawan yang turun langsung ke masyarakat melakukan sosialisasi dukungan untuk Risma di periode kedua, Forum Relawan Saya Surabaya merasa memiliki tanggung jawab moral kepada warga masyarakat.
“Kami menolak beliau jadi cawagub karena bu Risma belum menyelesaikan tugas-tugasnya dan juga mewujudkan janji-janji politiknya,” kata Imam.
Janji-janji politik yang dimaksud seperti mewujudkan pendidikan gratis di Surabaya untuk SD, SMP, SMA dan SMK yang saat ini nyatanya masih belum terwujud.
“Selain itu juga masih ada bangunan cagar budaya yang lolos dan hilang. Sampai sekarang masalahnya masih belum selesai,” kata Imam.
Forum Relawan Saya Surabaya juga terus memantau jika selama ini Risma ditanya terkait Pilkada Jatim, Risma selalu menolak. Sehingga, lanjut dia, jika sampai ada pemaksaan dari partai ataupun pihak tertentu maka pihaknya siap untuk turun melakukan aksi penolakan.
“Kalaupun ada perintah dari partai PDIP yang turun untuk Bu Risma menjadi cawagub, kami akan memaksa agar rekomendasi itu dicabut,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Forum Relawan Saya Surabaya Arif An. Ia mengatakan saat ini massa yang datang memang baru dalam jumlah kecil karena aksinya mendadak.
Namun ke depan jika dinamika pencalonan semakin kuat, ia tak segan mendatangkan massa yang lebih banyak. “Kami sebagai warga Surabaya berhak memberikan saran dan masukan pada wali kota kami. Kami ingin Bu Risma tetap ada di Surabaya,” kata Arif.
Setelah aksi ini, pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan warga Surabaya untuk melakukan aksi lanjutan.
“Bu Risma bukan sekedar wali kota. Lebih dari itu Bu Risma adalah ibunya arek-arek Surabaya, maka wajarlah kami berteriak jika ada kabar bahwa Bu Risma akan dicalonkan jadi cawagub Jawa Timur,” kata Arif. (ant/kbn)