Panen padi di Tapanuli. (Humas Kementerian Pertanian)

Hingga Bulan Depan, Petani Tapanuli Disibukkan Panen Padi

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Sejak awal tahun 2018, para petani di beberapa kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah disibukkan dengan panen padi. Panen diprediksi akan berlangsung hingga bulan depan.

Demikian dalam keterangan pers diterima Independensi.com, Rabu (10/1/2018).

Pada, Selasa (9/1/2018) Tim Lo dari BPTP Sumut Kementan ikut serta mendampingi petani panen di Kelurahan Tukka. Panen dihadiri Penyuluh WKPP Tukka, PPK Kecamatan Tukka, Fajar ST yang mewakili Dinas Pertanian Kabupaten, serta Lurah Kecamatan Tukka, M.Gani yang mewakili Pemerintah setempat.

Pada tanggal yang sama panen juga dilaksanakan di beberapa tempat di Kabupaten Tapanuli tengah, seperti:
1. Di Kecamatan Tukka, di Desa Hutanabolon dengan luas panen sebesar 50 Ha, Kelurahan Tukka 50 Ha dan Kelurahan Bonalumban sebesar 50 Ha.
2. Kecamatan Sukabangun luas panen sebesar 200 Ha yang berada di desa Mumbangboru.
3. Di kecamatan Sosorgadong sebesar 200 Ha di desa Rinabolak.

Varietas padi yang sedang dipanen didominasi oleh Varietas Inpari, yaitu Inpari 16 dan 30. Menurut Petugas Simtp Dinas Pertanian Kab. Tapanuli Tengah Leden Tarigan, dari beberapa lokasi yang melaksanakan ubinan bersama dengan petugas dari statistik, diperoleh rata-rata hasil produktivitas 6.8 ton/ha dengan kadar air 20 %.

Dari beberapa wawancara yang dilaksanakan oleh tim Lo BPTP Balitbangtan Kementan Sumut ke petani di sekitar lokasi panen, pada umumnya petani menginginkan agar ada pergiliran varietas yang sangat diharapkan bersumber dari BPTP Balitbangtan Kementan Sumut.

Beberapa kali penanaman padi bibit yang bersumber dari BPTP Balitbangtan Kementan Sumut, selalu memberi peningkatan produkivitas yang signifikan, apalagi bila benih dimaksud masih berlabel putih. Benih yang diharapkan adalah benih dengan varietas baru yang tahan cekaman iklim di Tapanuli Tengah.

Sementara Penyuluh yang hadir dalam acara panen mengusulkan agar BPTP Balitbangtan Sumut melaksanakan uji varietas atau penerapan jarwo super di Tapanuli Tengah untuk dijadikan sebagai upaya alih Teknologi Pertanian ke pengguna di lapangan, khususnya petani dan Penyuluh di Lapangan.