Aliran Kali Bekasi yang hulunya dari Kabupaten Bogor pengantar banjir di Bekasi. (ist)

Kurangi Banjir, Pemkot Bekasi Desak Pemkab Bogor Perluas Bendung Koja

Loading

BEKASI (IndependensI.com)-  Salah satu mengurangi banjir di Kota Bekasi, adananya upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membangun bendungan. Hal itu mesti dilakukan mengingat air di Kali Bekasi berasal dari dua sungai di Bogor.

Terkait hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, telah berkirim surat kepada Pemkab Bogor untuk segera memperluas kapasitas tampung Bendung Koja sebagai kolam retensi penanggulangan banjir akibat luapan Kali Bekasi.

“Pembuatan Bendung Koja untuk tahap pertama sudah kita rampungkan sejak Desember 2017, kita sudah berkirim surat kepada Bupati Kabupaten Bogor sejak setahun lalu untuk perluasan tangkapan air,” ujar  Wali
Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, kemarin.

Disebutkan,  dia, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi sebagai penggarap proyek telah menghabiskan dana daerah pada 2017 sebesar Rp 5 miliar untuk menggarap bendung di atas lahan seluas 3
hektare.

Bendung yang berada di sekitar Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, itu berbatasan dengan wilayah Desa Bojongkulur,
Kecamatan Gunungputeri Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Oosisi Bendung Koja tepat berada di hulu Kali Bekasi yang menjadi simpul pertemuan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.

Pertemuan dua hilir sungai yakni Cileungsi dan Cikeas itu kerap menimbulkan luapan di titik pertemuan Kali Bekasi apabila terjadi
hujan dengan intensitas yang cukup tinggi di bagian hulu.

“Untuk itu, volume air Sungai Cikeas bisa kita tekan dengan adanya Bendung Koja dengan cara ‘memarkir’ sementara debit air yang timbul akibat hujan di Kabupaten Bogor sebelum pertemuannya dengan Sungai Cileungsi di hulu Kali Bekasi,” katanya.

Lahan yang digarap sebagai Bendung Koja merupakan milik Perum Jasa Tirta yang tidak difungsikan.  Menurutnya, kolam retensi tersebut memiliki fungsi untuk menampung volume air dari Sungai Cikeas yang akan bercampur dengan Kali Bekasidan Cileungsi di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Konsep itu diyakininya bisa meminimalisasi dampak banjir di sekitar pemukiman penduduk yang berada di bantaran Kali Bekasi, seperti Perumahan PGP, Kemang Ivy, Villa Jatirasa, Pondok Mitra Lestari, Kemang Pratama, hingga ke Kelurahan Telukpucung, BekasiTimur.

Rahmat menambahkan, Bendung koja masih memerlukan perluasan lahan sekitar 2,5 hektare lagi yang kini berdomisili di wilayah
gunungputeri, Kabupaten Bogor.

“Kita masih menunggu respons otoritas Kabupaten Bogor untuk melanjutkan perluasan Bendung Koja 2,5 haktare lagi. Kalau luasannyabsudah mencapai 5,5 hektare, maka sesuai kajian kami akan berfungsi optimal menampung volume Sungai Cikeas,” ujarnya.

Selain itu, Pemkot Bekasi juga mensesak pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), segera memperbaiki tanggul Kali Bekasi yang jebol setelah diterjang banjir kiriman dari Bogor setahun lalu. Tanggul itu jebol sepanjang 50 meter di Jalan Raya Cipandawa, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi sejak Februari  2017. (jonder sihotang)