JAKARTA (Independensi.com) – Ditengah persaingan strategis Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, AS memahami bahwa Indonesia menyimpan arti penting bagi negeri Paman Sam. Kemitraan strategis Indonesia sangatlah menentukan bagi posisi AS dimata ASEAN.
Manuver politik Tiongkok yang semakin menunjukan kedekatan dengan negara-negara di ASEAN tersebut menghadirkan kekhawatiran mendalam bagi AS sehingga penting baginya untuk kembali mempererat kerjasama terutama kepada Indonesia yang merupakan negara terbesar di ASEAN.
Sebelum menghadiri pertemuan bersama Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu yang akan dijadwalkan pada selasa (23/1/2018) Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis malam ini menyempatkan diri mengunjungi kantor Kementerian Luar Negeri RI guna melaksanakan pertemuan tertutup dengan Menlu RI Retno Marsudi.
Dalam pertemuan tertutup tersebut Mattis kepada Menlu Retno, sedianya melawat Indonesia mulai 22 hingga 23 Januari besok. Dia rencananya juga akan bertemu dengan Menhan Ryamizard Ryacudu untuk membahas beberapa isu terkait kerjasama pertahanan dan keamanan.
Selain pembahasan seputar kerjasama dalam hal alat utama sistem persenjataan (alutsista), dari laporan yang didapat pemabahsan isu sensitif lainya akan bersinggungan dengan penanggulangan terrorisme dan seputar peluang Indonesia dalam “free & open Indo-Pacific region”
Dimana Indo-Pasifik sebagai bentuk transformasi geopolitik di kawasan telah menghadirkan perluasan tidak hanya sebatas pada aspek geografis namun juga membuka peluang bagi setiap negara untuk berkontribusi secara nyata terhadap setiap bentuk mekanisme kebijakan baik dalam hal ekonomi perdagangan maupun struktur keamanan kawasan.
Dalam kesempatan tersebut Menlu RI juga menyempatkan Mattis yang didampingi atase militer dan Dubes AS untuk mengunjungi ruang diplomatik Kementerian Luar Negeri RI dan berbincang-bincang mengenai kedekatan hubungan kedua negara yang sudah terjalin cukup lama.