BEKASI (IndependensI.com)- Pasca bentrokan massa di lingkungan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kamis (25/1/2018) siang ini yang melibatkan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan saling menyerang, Polres Metro Bekasi Kota menambah pasukan dari Polda Metro Jaya.
Penambahan pasukan guna menjaga situasi sehingga bentrokan antar sejumlah massa ormas, tidak berkelanjutan. Pasukan cadangan 100 personil di Polres kini sudah diturukan, menambah pasukan yang sebelumnya sudah diploting di kompleks Pemkot Bekasi.
“Sekarang kita lakukan penebalan anggota. Anggota cadangan di polres sudah kita terjunkan. Kita menambah anggota lagi dari Polda Metro Jaya dari pasukan Brimob dan Samapta,” tutur Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto saat dijumpai Independensi.com di lokasi bentrokan, Kamis (25/1/2018).
Indarto menambahkan, pihaknya akan mengkaji lebih lanjut akibat bentrokan itu. “Mana-mana yang melanggar aturan akan kita tidak tegas sesuai hukum,” katanya.
Ia mengakui, saat massa demo di luar kompleks Pemkot Bekasi, ternyata sudah ada kelompok massa lain di dalam. Lalu mereka saling memprovokasi dan saling lempar.
“Tadi itu demonstrasi dilakukan oleh kelompok massa sekitar 300-an. Mereka sudah ada pemberitahuan ke polres. Tiba-tiba ada kelompok massa lain yang kontra dan saling
memprovokasi hingga terjadi bentrokan fisik,” kata Indarto di lokasi kejadian.
Insiden berlangsung sekitar pukul 10.30 WIB di sekitar Jalan Rawatembaga dan Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan. Massa dari Ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI)
menggeruduk gerbang selatan kompleks Perkantoran Pemkot Bekasi yang dikawal ketat puluhan aparat Satpol PP setempat.
Ormas tersebut berniat menggelar aksi unjuk rasa atas dugaan korupsi pada pungutan retribusi parkir kendaraan oleh instansi terkait
di lingkup Pemkot Bekasi.
Bentrokan itu pecah saat massa yang mencoba merobohkan gerbang diadang masuk ke area perkantoran Pemkot Bekasi oleh petugas Satpol PP.
Namun di saat bersamaan datang lima kelompom ormas lainnya yang kontra ke tengah-tengah demonstran. Kelima kelompok ormas yang di dalam pemkot Bekasi tidak ada pemberitahuan.
Akhirnya, satu sama lain saling provokasi dan terjadi lempar-lemparan batu dan benda keras lainnya. Ormas yang kontra itu diketahui berasal dari lima gabungan.
Dalam kejadian itu tiga unit mobil jenis Daihatsu Taft B 1558 NLO, Datsun Go Panca B 1761 KRI beratribut Gibas serta satu unit mobil pribadi jenis Toyota Avanza B 1095 YI, mengalami kerusakan di bagain kaca depan dan samping. (jonder sihotang)