BIMA (IndependensI.com) – Forum Umat Islam (FUI) Bima menolak pembangunan pura umat Hindu karena dianggap sebagai tempat penyembahan berhala sehingga najis dan sangat diharamkan.
“Allah SWT berfirman yaitu penyembah barhala adalah najis atau sangat diharamkan. Persoalan ini merupakan persoalan yang sangat signifikan dan berkaitan dengan pertanggungjawaban kita kepada Allah. Persoalan ini perlu ditanggapi dan disikapi dengan serius,” kata Ketua FUI Bima Ustad Asiqin Bin Mansyur, Senin (12/02/2018) seperti dikutip dari antara.
Ia menyatakan FUI Bima sangat konsen dengan persoalan pembangunan Pura ini karena sesuai perintah Allah yang wajib disembah hanya Allah SWT. “Bima merupakan daerah yang dikenal Islami dan sesuai perintah dari pemerintah bahwa kami harus menjaga Budaya Bima yaitu budaya religius Islam, sedangkan kenyataanya bahwa budaya bima sudah mulai terkikis oleh budaya lain. Yang kami temukan di lapangan bahwa sudah ada berkembang budaya lain seperti upacara dan perayaan agama tertentu (agama Hindu) yang tidak sesuai dengan budaya Bima,” paparnya.
Ia mengatakan sejak tahun 2014 FUI sudah memonitor pembangunan Pura tersebut, dan persoalan ini merupakan kebijakan Pimpinan daerah dalam hal ini Bupati Bima. Pendirian Pura ini sudah tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan tidak memenuhi syarat sesuai undang undang. “Kami sudah mengklarifikasi kepada Kemenag Kabupaten Bima bahwa tidak pernah mengeluarkan ijin pembangunan Pura tersebut termasuk pada dinas Kehutanan karena Pura yang dibangun dalam kawasan hutan lindung,” kata Asiqin.
PM India Resmikan Pembangunan Candi Hindu Pertama di Abu Dhabi
Tokoh Islam Bima ini menyatakan sikap penolakan terhadap pembangunan Pura. “Kerukunan umat beragama sulit dilakukan jika orang kafir tidak melakukan sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya. Ia menuduh ada tiga pura yaitu Pura Agung Tambora, Pura di Desa Oi Bura dan Pura yang akan dibangun di Desa Labuan Kenanga dan semua itu tidak sesuai peraturan undang undang.
Bupati Bima Indah Damayanti Putri mendengarkan pemaparan yang disampaikan oleh FUI Bima. “Camat Tambora sudah melaporkan kepada kami terkait dengan pembangunan Pura tersebut. Hingga saat ini Panitia pembangunan Pura dari umat Hindu belum ada konfirmasi dengan pihak Pemkab Bima,” ujarnya.
Selanjutnya Pemda Bima akan melakukan adalah berkoordinasi dengan FKUB dan Kemenag Kabupaten Bima.
Negara harus hadir membela hak2 warga negara..
hmmm.. media malah lebih beringas dlm menghasut stidaknya bisa di perhalus..
utk FUI baca lg tentang sejarah kerajaan yg ada di lereng gunung tambora.. tidak ada yg melarang pembuatan tempat beribadah bagi agama yg diakui di NKRI.. malah yang prlu di kritisi pembuatan tempah beribadah menggunakan uang negara yg hrus di kritisi krn bagian dr intoleransi..
Yg harus manusia sadari adalah kita semua hidup di bumi. Bumi adalah salah satu planet di galaksi Bima sakti. Galaksi Bima sakti adalah salah satu dari bermiliar miliar galaksi di alam semesta ini. Alam semesta ciptaan Yang Maha Kuasa (semua agama menyebut dg istilah berbeda). Bumi ibarat sebutir debu di alam semesta ini.
Isi bumi tidak seragam, tdk semuanya air, tidak semuanya darat, tdk semuanya udara dll. Makhluk hidup pun tidak seragam. Manusia pun tdk seragam. Agamanya pun tidak seragam. Keyakinan manusia pun tdk akan seragam…. Jika ada golongan manusia yg ingin menyeragamkan, maka tokoh tokoh golongan tersebut akan frustasi, krn tdk akan pernah tercapai krn melawan kehendak Pencipta. Keseragaman bukan kehendak Yang Maha Kuasa.
#semua manusia hrs belajar hidup dlm perbedaan
#vasudeva kutumbakam
Bijaklah dlm berpendapat dan mengambil keputusan, tentunya pemerintah tdk serta merta mengeluarkn ijin pembangunan kalau menyalahi peraturan/uu, jgn terpancing isu2 yg bisa merusak tatanan keberagaman di bima,. Damai itu indah..
Datanglah ke Nusa Dua Bali dan lihatlah keberagaman dan toleransi yg ada di sana. Pura, Vihara, Gereja, Masjid berdiri kokoh berdampingan dalam satu lahan tanpa ada pembatas apapun!!! Di bagian lain Bali, jika ada warga muslim yang meninggal warga Hindu ikut mengantar jenazahnya ke TPU. Bukalah matamu tad…
FUI BIMA justru mengkerdilkan agamanya sendiri, seperti itukah agamamu?
Budaya? Kalo ngomong masalah budaya di bali budaya nya mayoritas budaya nya hindu. Tapi tidak ada penolakan pembuatan tempat ibadah untuk agama lain apalagi mengatakan tempat ibadah agama lain itu najis. Lihat saja pak brapa banyak ada masjib d bali. Pemikirian anda terlalu kuno pak ustad.
Pak ustad mungkin kurang piknik. Cobak ke bali sekali” biar tau artinya perbedaan
Teman-teman Hindu Bali dan saudara-saudaraku yang lain di seluruh tanah air sebaiknya melakukan crosscheck dulu bagaimana sebenarnya keadaannya, jangan dulu emosi, memaki-maki, apalagi sampai mengembang-ngembangkan fitnah dengan berbagai macam tuduhan ngawur dan jahat yang malahan membuat kita semua jadi terlihat bodoh. Tahan diri dan mundurlah sedikit agar bisa melihat permasalahannya secara lebih luas dan lebih menyeluruh. Periksalah lagi berita ini secara lebih seksama.
Bima itu kampung kita semua Orang Indonesia, serahkan dan percayakan kepada warga dan pemerintah Bima untuk mengatasi setiap permasalahannya, mari kita dukung saja saudara kita di Bima untuk menghadapi dan menyelesaikan permasalahannya di sana, apapun agamanya dan dari manapun asalnya. Sungguh, kepercayaan dan rasa saling pengertian sangat kita butuhkan untuk menjaga perdamaian dan persatuan kita. Dan Kedamaian serta Persatuan Indonesia adalah karunia Tuhan yang sangat layak untuk kita perjuangkan dan pertahankan bersama.
Salam damai dari Nusa Tenggara Barat untuk semua umat _/\_
Lantas masalah nya apa?
Orang yg selalu mengatakan kekurangan dan kjelekan agama lain jelek najis dll sejujurnya orang trsebutlah banyak kekurangan n bodoh…. hai bertobatlah sblm tuhan memberikan azab….buat umat hindu dan umat lain yg dihina itu oknum bodoh yg bicara jngn terpancing… smkin kita dihina semakin kliatan siapa yg terhina.
😂
Allah / tuhan ga mungkin berfirman seperti itu. Itu bukan tuhan tpi umat tuhan yg berkata seperti itu
Pemerintah kmn?
Perlu pencerahan kpd mereka, mengaku paling beragama, tapi tindakannya bukan spt org beragama.
bagaimana pemerintah daerahnya yg begini dibiarkan berkembang apa tidak sadar hal tsb bisa mengancam perpecahan jangan”oknum aparat disana didikan ISIS
Et dah.., jadi ustad itu salah satu syaratnya gak boleh tolol stad..
Sayang sekali pemahamannya sangat dangkal.
Nama Kabupatennya saja BIMA… Itu nama dari adiknya MAHARAJA YUDISTIRA… RAJA HASTINAPURA… Penganut budaya WEDA… SANATANA DHARMA yang kemudian dikenal di era modern ini dengan nama HINDU….
Daerah itu peninggalan budaya WEDA yang luhur, bahkan sebelum yang namanya ISLAM muncul di NKRI.
Mari belajar hidup berdampingan antara sesama manusia.
Hidup di dunia ini hanya sementara saja, sebelum kita lahir tanah itu sudah ada, dan setelah kematian, tanah itu akan tetap ada… Kenapa mengklaim tanah dan budaya milik suatu kelompok Agama…???
Jangan berpikiran sempitlah…
Budaya dan Agama tidak akan dibawa mati.
Budaya dan Agama dimaksudkan untuk belajar mencintai Tuhan dan Ciptaannya…
Setuju…. apapun agamannya asal sudah ujungnya mendekatkn diri dengn tuhan semua sama hanya jalan kita yg berbeda tapi yg kita cari ttp sama….
Berfkirla tuk mnumbuhkan cinta kasih belajar berbagi dengan semua… pasty qta kn damai…..
Tak ada yg lebih indah dari kedamaian…. dalam hidup…. sayangi gelarmu klo ustad smpe blang begitu apakah ia masi cocok dblang pembimbing umatnya….
Andai kita saling belajar untuk saling memahami dan menghargai nilai2 dari satu agama dengan agama yang lainnya maka keberagaman akan memperkaya dan menginspirasi kita satu dengan yang lain, dan hidup pun terasa damai dan harmonis. Alangkah baik kalo kita tidak memposisikan Allah menurut bingkai pemahaman kita yang sangat terbatas karena Allah itu maha segalanya yg tidak terselami oleh budi manusia. Mari kita saling berbuat baik, saling menghargai, mari kita bertobat dari saling mengadili dan saling menidak, karena orang yg punya hati yg baik dan berbuat baiklah yg berhak masuk surga.
Paling-paling ustadnya fahamnya radikal seperti isis
Paling-paling ustadnya menganut faham radikal seperti isis
Bagaimana dengan di Bali,KUSUSNYA BALI BARAT,setiap hampir 5km ada mesjid,bagaimana pendapat anda bapak” di FUI,apakah akan anda bongkar,krn mesjid itu berdiri bukan di area religius muslim
Jika Anda sebagai Umat Beragama Tidak Menginginkan Perbedaan Jangan salahkan Kami sesama ciptaan NYA salahkan saja TUHAN krn Beliau yang menciptakannya Kita semua , Kehendak Beliau Perbedaan Ini Ada, Ada Langin pasti ada Daratan, Ada Barat Ada Timur, Ada Putih ada Hitam, Ada Muslim tentu ada Agama Lainnya, Jika Kalian Mau Hidup sendiri silakan Tapi jagan usik Agama Lain, Di Bali Banyak ada Mesjid Iman Kami Budaya Kami Tidak Terganggu sedikitpun Krn Agama Kami Mengajarkan Dharma Bukan seperti Kau Mengkafirkan Orang, Menggangap Kau Paling Benar. Sadarlah Kau sesama Ciptaan TUHAN, kau hanya Manusia Biasa.
itu dri pemerintah daerah?
apa pmerintah daerah dsana tdak mengakui Bhineka Tunggal Ika? sebaiknya melepaskan diri dari NKRI. itu lebih baik
“NKRI Harga mati” jangan berlindung mengatas namakan agama ingatlah akan sejarah….
Kalau mau mendirikan negara kilafah jangan di negeri ini,yang berasaskan pancasila dengan bineka tungal ika…
Dpn rmhnya saya
ada pura di singaraja gk ada masalah sama sekali.saya muslim di singaraja.hubungan hindu ama islam baik dan saling menjaga toleransi beragama
Mari kita bangun toleransi hindari perpecahan dlm NKRI,..dalam Al-Qur’an, bacaan yg dimuliakan ini, Allah berfirman, dalam surat Al-Kafirun..’lakum dinukum waliya din (Bagimu agamamu dan bagiku agamaku).. Maha adil firman ini, kalau dipelajari secara seksama..
Mereka membangun pura untuk sembahyang mereka bukan buat yg beragama islam, mereka juga tidak memaksa kalian untuk menyembah Tuhan mereka. Seperti yg sering di bilang untuk mu agama mu untuk ku agama ku.. jd tolong lah kalian itu mengerti jangan ganggu agama lain…
pak ustadnya ga ngerti arti toleransi umat beragama ya? bhineka tunggal ika pak ustad…
Kok kalian gak sadar…BIMA >Panca Pandawa..ini nama apa???KAFIR????
Ganti sj nama daerahmu…
Kamu tdk tahu tdk sadar banyak orang BIMA kerja cari makan di BALI.
Dasar TK Kecil..
Kok kalian gak sadar…BIMA >Panca Pandawa..ini nama apa???KAFIR????
Ganti sj nama daerahmu…
Kamu tdk tahu tdk sadar banyak orang BIMA kerja cari makan di BALI.
Dasar TK Kecil..
Ketika pemerintah telah mengakui ada 6 agama maka minimal di setiap kecamatan ada 1 tempat ibadah dari ke enam agama tersebut. Jangan masyarakat yg dibenturkan.
Otak loe najis baru bener…..agama orang loe bawa2….
Sudah jelas..
Lakum dinikumwaliaddin
Bagimu agamamu
Bagiku agamaku
Emang Peraturan Pemerintah dan Undang2 1945 Mana Yang Lebih Tinggi?? Dasar Ustad Tolol Gak Ngerti. Lu Baca Lagi UUD 1945 sono biar ngerti dikit. Jangan Otaknya diracuni terus oleh kebencian akan agama lain.
Mudah2an tdak ada orang Bali/Hindu yang punya fikiran, punya hati penuh kebencian akan keberagaman, karena keberagaman itu sejatinya adalah Ciptaan Tuhan. Jika Tuhan mau seluruh dunia bisa disamaratakan. Kecil bagi D I A ! Tapi Tuhan membuat kita beraneka ragam hidup bersama di dunia ini.
Kenapa pemerintah selalu kalah dengan kelompok radikal yg mengatas namakan agama, apakah negara ini negara islam? Kalao non muslim kafir, kenapa tingkah laku dan pola pikir non muslim jauh lebih baik dr kalian yg tidak, dalam hal ini berati kafirlah yg beriman bagus dan anda yg onta itu cm bagian dr setan
Ok. Kita tunggu saja tuhan benar” murka kembali dn menunjukan kebesaranya seperti yang telah terjadi 2004 silam. Karma manusia tak akan hilang jiwa meninggalkan raga. 🙂 astungkara svaha 🙂
Apa perbedaan Tuhanmu dan Tuhanku ??????
Mohon pencerahan Pak ustad !!!
Saya tidak terlalu mengharap toleransi dari bpk Ustad A. Cuma saya ingin tahu, sudahkah bpk Ustad A ini memahami ajaran agamanya? Atau bpk ini ber agama atau tidak? Yang berikutnya pertanyaan saya apakah Bima itu ada di luar Indonesia? Terlalu…..!
Jgn berharap kaliann bisa mndirikan negara khilafah dlm NKRI..
PAncasila harga mati
Lagi-lagi agama, toleransi bukan lagi jadi panutan.
malu jadi orang Indonesia dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” .
kalau kenyataannya masih ada yang belum “tersadarkan” secara Akal Sehat.
Suruh aja bapak ini belajar dari Tk. SD. SMP. SUPAYA MEMHERTO ARTI TOLERAMSI JANGAN KARENA BUDAYA MENGOYAK TPLERANSI ATAU SURUJ AJA HIDUP DIBALI BENERAPA BULAN AGAR MENGERTI BAGAIMANA ARTINYA TOLERAMSI. HIDUP. NKRI. HARGA MATI
Kalo gitu mesjid gak usah ada di Bali…titik!angkat kaki aja islam Bima dari Bali…
BETUL!!! ISLAM NAJIS!!!!
MAKSUDNYA APA BROO… DI SINI YANG DIBICARAKAN SESEORANG…
selamat buat fui bima….yg sudah mengabaikan arti toleransi beragama,kami Hindu Bali sedih dan kecewa….di mata Tuhan kita sama hanya cara menyembah aja yg beda.
Semoga ustadz ini cepat sadar akan keputusan nya!!
Hidup di hutan aja om damai kalau takut bersosialisasi n bergandengan dengan manusia lain…. Bapak boleh ngomong gitu kalau agama saya ilegal g diakui negara… G pernah kami mengusik anda. Agama mengajarkan kebaikan bukan saling menjatuhkan. Bapak paham agama? Salam saya pak sama keluarga forum umat Islam
Sungguh disayangkan jika memang benar sperti itu…sungguh memalukan sepertinya mereka lupa sejarah atau sengaja mengubur sejarah asal mula mereka…kacian pikiran yg kotor
Mereka lupa sebelum islam masuk, Hindu sdh ada, sebagai agama yg baru jgn sok dan besar kepala. Klo dr awal hindu menolak agama ini masuk ke nusantara maka ga ada islam di Indonesia. Selama ini hanya agama ini sja yg selalu menjadi biang keributan di nusantara
heh kamu, jangan bawa agama. asal saja mulutmu. jika merasa ada yg salah, silahkan kritik oknumnya. jangan asal sebut agama Islam sebagai biang keributan. tolong akal sehat dan logika cerdas di pakai.
Gak lah. memang islam yang jadi sumber masalah. ya seperti kamu itu
Udah jangan diladeni.. mungkin dia tidak menganut agama apa pun…
Ini negara NKRI pak ustad…..mungkin pak ustad tidak ngerti apa artinya NKRI dan tidak mengerti arti dari pancasila….emang kenapa kalau dibima didirikan pura….dibali juga banyak ada masjid….tapi kami orang bali ngak pernah permasalahkan pembangunan masjid dibali selama kami saling menghormati agama satu dengan yg lain dan tetap menjaga kerukunan umat beragama. Bali juga mayoritas hindu….ngak masalah klu ada masjid, lalu kenapa dibima yg mayoritas muslim ngak boleh ada pura.
beragama adalah hal yang legal dan di atur oleh undang undang, di seluruh wilayah indonesia ini diberikan kebebasan beragama dan mendirikan tempat ibadah agama apapun asal … sdh mendapat ijin dari pemerintah. jadi apa salahnya kalo mereka membuat tempat ibadah. jangan karena perbedaan itu menjadikan dasar suka tidak suka, senang tidak senang, dan semua yang berbau sara.
Kalau bicara tentang menyembah berhala,bukankah di mekkah juga menyembah behala!?semua orang juga tahu apa yang ada di dalam ka’bah!
Yang didalam kaabah ya batu hitam meteor
Batu Hitam yg Ada di dalam kaabah adalah batu lingga dari dewa ciwa,,
Kalian bisa cek kebenarannya di Google dan disana juga Ada fto pertama pembangunan kaabah pada masa itu sebelum kabah di tutupi,,,dan bisa di baca juga ceritannya kenap nani M terinspirasi oleh ke agungan dewa ciwa dan menganut pahamnya,,
Salam Rahayu ,,,rukun itu indah
BETUL! islam bangke menyembah berhala di mekah tp dia tuding2 agama lain. dasar islam bangke
Melarang semaunya,mmg fui ini membuat hal2 jd mabok agama…