Foto bertanggal 12 Februari 2018 ini memperlihatkan helikopter yang mengangkut jasad korban jatuhnya pesawat Antonov An-148 milik Saratov Airlines di Distrik Ramensky, Rusia. (AFP)

Es Diduga Penyebab Jatuhnya Pesawat Rusia

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Tim ahli Rusia menduga pesawat Antonov An-148 milik Saratov Airlines jatuh karena kerusakan alat pengukur kecepatan. Alat itu diduga membeku sehingga terjadi kesalahan pembacaan kecepatan pesawat saat lepas landas.

Pesawat nahas itu jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari bandar udara Domodedovo, Moskow, Minggu (11/2/2018). Sebanyak 65 orang penumpang dan enam orang awaknya tewas.

Pesawat dengan rute penerbangan Moskow ke Orsk itu jatuh sekitar 70 kilometer dari Domodedovo. Pecahan pesawat tersebar dalam area 30 hektar. Tebalnya salju dan medan yang berat mempersulit tim penolong mengumpulkan jasad korban dan potongan pesawat.

“Salah satu faktor penyebab yang kami temukan dalam penyelidikan adalah munculnya data kecepatan yang keliru di indikator yang dilihat pilot. Kekeliruan itu kemungkinan terjadi karena alat pengukur kecepatan yang membeku, sementara sistem pemanasnya mati,” kata Komite Penerbangan Domestik Rusia (IAC) seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (14/2/2018).

IAC mengatakan pihaknya sudah selesai memeriksa kotak hitam yang berisi data penerbangan (FDR/Flight Data Recorder). Selanjutnya, mereka memeriksa kotak hitam yang merekam perbincangan di kokpit (CVR/Cockpit Voice Recorder).

Alat pengukur kecepatan yang membeku juga diduga menjadi penyebab jatuhnya pesawat Air France 447 di Samudera Atlantik pada 2009. Petaka itu menewaskan 228 orang penumpang dan awaknya.

Surat kabar Rusia, RBK, edisi Selasa (13/2/2018) mengutip beberapa sumber yang mengatakan kapten Rusia menolak prosedur pembersihan es selagi pesawatnya masih berada di Domodedovo. Surat kabar Kommersant menyebutkan prosedur itu sifatnya opsional karena suhu udara tidak terlalu dingin.

IAC mengatakan penerbangan Antonov An-148 ini mengalami masalah sejak dua setengah menit setelah lepas landas, saat mencapai ketinggian sekitar 1.300 meter. Saat itulah sistem penerbangan pesawat kacau karena kekeliruan pembacaan kecepatan.

Begitu autopilot dimatikan, pesawat kehilangan kecepatan dan menukik hingga akhirnya menghunjam tanah pada 11.27 GMT.

Rusia Terus Cari Korban dan Pecahan Pesawat

Di lokasi jatuhnya pesawat, tim pencari sudah mengumpulkan sekitar 1.400 potongan tubuh korban dan sekitar 900 potong pecahan pesawat. Tim forensik juga sudah mulai mengumpulkan contoh DNA dari keluarga korban untuk identifikasi.

Wakil Perdana Menteri Arkady Dvorkovich mengatakan keluarga tiap korban akan menerima santunan sebesar 3,5 juta ruble atau sekitar Rp826 juta.