JAKARTA (IndependensI.com) – Pelatih tim nasional bola basket tiga lawan tiga atau 3X3 putri Indonesia Wahyu Widayat Jati siap membawa timnya berprestasi di Asian Games 2018 di Jakarta mulai pertengahan Agustus. “Bola basket tiga lawan tiga dengan lima lawan lima itu mirip, hanya berbeda sedikit di sistem dan peraturan. Secara umum, kan, sama-sama olahraga bola basket,” ujar Wahyu yang akrab disapa Cacing seperti dikutip Antara, Kamis (1/3/2018).
Dirinya optimistis bisa melakukan yang terbaik meski sejatinya dia lebih banyak berkecimpung di dunia bola basket konvensional lima lawan lima. Demi menggapai pencapaian terbaik di Asia Games 2018, pelatih yang membawa timnas bola basket putra Indonesia meraih medali perak di SEA Games 2017, Malaysia tersebut menegaskan akan memilih para pemain terbaik.
Ajang yang menjadi perhatian utama untuk mendapatkan pebola basket 3X3 putri tentu saja kompetisi bola basket putri nasional Srikandi Cup. Namun, Cacing menegaskan dirinya membuka peluang bagi pemain lain di luar turnamen tersebut. “Karena tujuan kami prestasi, saya terbuka untuk semua pemain dengan syarat semua data permainannya jelas agar bisa dipertanggungjawabkan,” kata pria yang melatih NSH Jakarta di Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2017-2018
Mengenai alasannya menerima tawaran menjadi pelatih timnas 3X3 putri Indonesia dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Cacing menyebut dirinya akan selalu menerima jika itu demi negara. “Kalau diminta bekerja untuk negara, saya pasti akan menerimanya. Ini salah satu cara saya berkontribusi dan berterima kasih kepada Indonesia,” tutur Cacing.
Badan Tim Nasional Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (BTN Perbasi) secara resmi mengangkat Wahyu Widayat Jati sebagai pelatih timnas 3X3 putri sejak Februari 2018. Mantan pemain bintang klub IBL Satria Muda Pertamina dan Aspac Jakarta tersebut akan menjalankan tugasnya sampai Asian Games 2018 selesai.
Cabang olahraga bola basket 3X3 sendiri bukan hal asing bagi Wahyu Widayat Jati, sebab dia pernah menjadi pelatih timnas 3X3 putra Indonesia di Asian Beach Games pada tahun 2016 yang digelar di Vietnam. Ketika itu, dia membawa Indonesia melaju sampai perempat final. Total timnas 3X3 Indonesia mencatatkan tiga kemenangan dan tiga kekalahan di ajang tersebut.
Nama Cacing memang lebih harum di bola basket konvensional lima lawan lima. Sebagai pemain, dia membantu timnas Indonesia meraih medali emas SEABA 1996 dan medali perak SEA Games 2007. Ketika menjadi pelatih, dia menjadi asisten pelatih ketika timnas bola basket putri Indonesia meraih perak pada SEA Games 2015. Dan ketika berperan sebagai pelatih kepala, dia memimpin timnas putra Indonesia merebut perak di SEABA 2017 di Filipina dan SEA Games 2017 di Malaysia.
Di level klub, Wahyu sukses membawa CLS Knights Surabaya meraih juara Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2016, kampiun IBL pertama sepanjang sejarah klub tersebut. “Dengan prestasi dan pengalamannya, kami percaya Cacing bisa membawa timnas 3X3 putri mendapatkan hasil maksimal di Asian Games 2018. Kami juga yakin Cacing bisa bersinergi dengan pelatih timnas 3X3 putra yaitu Fandi Andika Ramadhani dan pelatih fisik timnas putra-putri Tri Hartanto, ujar manajer timnas 3X3 Indonesia yang juga Bendahara Umum PP Perbasi Fareza Tamrella.