JAKARTA (IndependensI.com) – SpaceX siap melakukan peluncuran ke-50 roket Falcon 9. Roket tersebut dijadwalkan lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, AS, pada Selasa (6/3/2018) pukul 00.33 waktu setempat atau pukul 12.33 WIB.
Kali ini, muatan yang dibawa adalah Hispasat, satelit telekomunikasi milik Spanyol. “Beratnya enam ton dan ukurannya kira-kira seperti bus kota. Satelit ini adalah yang terbesar di antara yang pernah kami angkut ke orbit geostasioner,” kata CEO SpaceX, Elon Musk, di Twitter.
Hispasat dibuat untuk memperluas cakupan siaran televisi, koneksi internet, dan sambungan telepon di di Eropa dan Afrika Barat Laut.
Roket Falcon 9 pertama kali diluncurkan pada 2010. Sejak itu, roket berkekuatan besar itu menjadi andalan SpaceX untuk mengirim berbagai pasokan ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS), menempatkan satelit komersial, dan membawa wahana antariksa rahasia milik pemerintah.
Nama Falcon 9 menggambarkan sembilan mesin Merlin yang mendorong roket ini ke angkasa. Tahap pertama roket bisa kembali secara otomatis ke landasan di darat atau anjungan di laut untuk kemudian digunakan lagi.
Teknologi “roket daur ulang” ini adalah skema SpaceX untuk menurunkan biaya penerbangan antariksa. Mereka menggunakan bagian roket berulang kali. Bandingkan dengan roket konvensional yang dibuang ke laut setelah bahan bakarnya habis.
Tapi kali ini SpaceX tidak akan mendaratkan kembali roket pendorong Falcon 9. Alasannya adalah cuaca buruk yang diperkirakan terjadi di kawasan lepas pantai Florida.
Keberhasilan SpaceX 50 kali meluncurkan roket adalah pencapaian yang luar biasa. Menurut data yang dihimpun laman ArsTechnica, jumlah itu “dua kali lipat dibanding peluncuran roket Atlas V (2014 dan 2015) dan program pesawat ulang-alik (1985) di tahun terbaik mereka”.
Elon Musk, yang juga mendirikan pabrik mobil listrik Tesla, punya ambisi besar di bidang penerbangan antariksa. Dia bermimpi mengirim wisatawan ke orbit di sekitar Bulan dan meng-kolonisasi Mars.
Bulan lalu, SpaceX meluncurkan roket terbesarnya yaitu Falcon Heavy untuk pertama kalinya. Daya angkut roket ini tiga kali lipat Falcon 9. Salah satu muatan roket itu adalah mobil Tesla roadster merah milik Musk yang akan ditempatkan di orbit di atas Planet Mars.