BEKASI (IndependensI.com)- Masyarakat Kota Bekasi yang mengurus Kartu Bekasi Sehat (KBS) hingga kini, terus meningkat. Setiap hari, sekitar 700 orang masyarakat mendatangi Pendopo Kantor Wali Kota Bekasi untuk mengurus kartu tersebut.
Data yang diperoleh IndependensI.com, sejak KBS diluncurkan Wali Kota Bekasi saat itu dijabat Rahmat Effendi, hingga saat kinin KBS yang sudah dicetak dan diserahkan kepada masyarakat sebanyak 330.384 kartu.
Kemudian, tahun 2018 ini, Pemkot Bekasi menargetkan sekitar 300.000 lagi kartu akan dicetak. Dan diharapkan, semua warga Kota Bekasi sudah memiliki KBS.
Sebelumnya, Sekda Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji memastikan bahwa program itu akan berlanjut sampai 2018, kendati jabatan Rahmat Effendi dan wakilanya Ahmad Syaikhu, berakhir 10 Maret 2018. Sebab, pada APBD 2018, pihaknya sudah mengajukan anggaran Rp 200 miliar.
Tahun 2017 katanya, dana untuk biaya Kartu Bekasi Sehat, Rp 75 miliar pada APBD murni, dan diajukan tambahan Rp 20 miliar lagi pada APBD Perubahan 2017.
Dalam program ini, setiap warga Kota Bekasi berhak dapat Kartu Bekasi Sehat karena mereka membayar pajak. Dipastikan juga bahwa keberadaan Kartu Bekasi Sehat yang dikekuarkan Pemkot Bekasi, tidak bertentangan dengan BPJS Kesehatan program pemerintah pusat.
Kalau BPJS Kesehatan ada iuran pesertanya, sedang Kartu Bekasi Sehat kota Bekasi, tanpa iuran dan pemegang kartu berhak mendapat pelayanan gratis di 41 rumah sakit swasta se Kota Bekasi dan RSUD milik Pemkot Bekasi.
Adapun yang berhak mendapat KBS adalah warga Kota Bekasi dan berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). Jadi, untuk mengurus KBS cukup membawa KTP Elektronik dan Kartu Keluarga. (adv/humas/jon)