JAKARTA (IndependensI.com) – Ganda putri Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris harus mengakui ketangguhan Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang) di babak kedua All England 2018 BWF World Tour Super 1000, dengan skor 12-21, 14-21, Kamis (15/3/2018). Kokohnya pertahanan pasangan peraih emas olimpiade Rio de Janeiro 2016 tersebut sangat menyulitkan Rizki/Della, terutama di game pertama saat mereka tertinggal jauh.
Di awal game kedua pun Rizki/Della masih mencoba untuk keluar dari pola permainan lawan yang lebih banyak reli dan berupaya masuk ke pola permainan menyerang yang memang menjadi andalan mereka. “Lawan sangat konsisten, semua pukulannya konsisten. Mereka jarang mati-mati sendiri. Kami sudah coba ubah permainan di game kedua, tetapi sudah ketinggalan terlalu jauh. Kalau mau menang memang harus main di pola kami yang menyerang,” tutur Della seperti dikutip dari rilis Humas PP PBSI.
Rizki/Della juga mengaku tak puas dengan penampilan mereka di dua turnamen Eropa yaitu German Open dan All England. Di German Open 2018, Rizki/Della juga terhenti di babak kedua dari pasangan Denmark, Maiken Fruegaard/Sara Thygesen (Denmark), dengan skor 8-21, 21-14, 11-21. “Evaluasinya, ya mainnya harus lebih sabar, kurangi kesalahan sendiri, dan lebih safe,” jawab Rizki ketika ditanya soal evaluasi penampilan mereka.
Sementara itu, pasangan ganda putri Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani juga terhenti di tangan wakil Jepang, Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (Jepang), dengan skor 18-21, 15-21. Nomor ganda putri belum berhasil mengirim wakil ke perempat final. Sebelumnya di babak pertama, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dihentikan Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva (Bulgaria), dengan skor 11-21, 19-21. (*)
Nostalgia
Momen indah di All England 2016 ternyata masih membekas di ingatan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto. Saat itu keduanya naik podium juara di kejuaraan tertua di dunia ini. Sekarang meskipun keduanya sudah tak lagi bersama sejak awal 2018, namun mereka mengaku masih klop di lapangan. Di babak pertama All England 2018 BWF World Tour Super 1000, Praveen/Debby mengalahkan Lee Yang/Hsu Ya Ching (Taiwan), dengan skor 21-12, 21-19.
“Pertandingan tadi mengingatkan kenangan indah, banyak kenangan. Kami beberapa kali main di sini, sempat juara di sini, teringat lagi ke 2016, semoga bisa keulang lagi,” kata Praveen yang disambut tawa Debby. “Saya juga sama, sudah beberapa bulan nggak partneran, dan sekarang partneran langsung di turnamen All England pula. Kami mau dapat hasil yang terbaik dan pasti ada rasa excited sih, ha ha ha” tambah Debby.
Bicara soal permainan, Praveen/Debby mengaku mampu menjalankan strategi permainan dengan baik, meskipun mereka masih meraba-raba permainan lawan yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya. “Memang sih kami baru berpasangan lagi, tapi tetap mau memberi yang terbaik. Siapa sih yang nggak mau juara di sini? Apalagi kami sudah tahu bagaimana rasanya juara di sini, masa nggak mau ulangi lagi, kami kan juga punya target pribadi,” sebut Praveen.
Di babak kedua, Praveen/Debby masih menanti calon lawan mereka, antara Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) atau Mikkel Mikkelsen/Mai Surrow (Denmark). “Menghadapi pemain Eropa ya sebenarnya nggak kepancing ke permainan sih, tetapi kadang mengganggu saja. Misalnya bola belum out sudah teriak duluan, kalau servis kami nggak difault, mereka protes. Ya harus lebih sabar lagi,” kata Praveen.