KARO (Independensi.com) -Kerusakan jalan tembus Kabupaten Karo-Kabupaten Langkat sepanjang lima kilometer harus segera diperbaiki sehingga arus lalu lintas yang menghubungkan kedua kabupaten bisa lebih efektif dan lancar. Keberadan jalan tembus itu bukan saja sebagai jalur alternatif mengatasi kemacetan lalu lintas di ruas Medan-Berastagi, tetapi juga sebagai jalur evakuasi jika ada bencana alam seperti bencana gunung meletus.
Perbaikan jalan tembus itu dinilai sangat mendesak dan harus menjadi prioritas pemerintah Sumatera Utara maupun pemerintah pusat di tahun 2018. Bencana tidak bisa diduga, sehingga harus diantisipasi sejak jauh hari. Keberadan jalan Medan-Kabanjahe sudah tidak memadai sebagai jalur evakuasi, karena hampir sepanjang hari jalur tersebut sudah macet.
Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH didampingi Riadil Akhir Lubis, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara dan Ny Sariati Terkelin Brahamana, Ketua TP PKK Kabupaten Karo meninjau jalur evakuasi yang melintasi Desa Kuta Rakyat Kabupaten Karo yang menghuungkan ke Desa Telagah Kabupaten Langkat, Minggu (18/3/2018).
Jalur jalan yang ditinjau ini adalah merupakan jalur alternatif atau jalur evakuasi yang digunakan untuk mengevakuasi masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Sinabung ke tempat aman jika terjadi suatu letusan atau erupsi berbahaya, untuk menuju kearah Binjai. Diperkirakan panjang ruas jalan yang rusak ada sekitar jarak 5 kilometer dari Desa Kuta Rakyat Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo menuju Desa Telagah Kabupaten Langkat.
Menurut Terkelin Brahmana, ini momen yang sangat penting karena berdampingan dengan Kepala BPBD Provinsi Sumatera Utara untuk meninjau lokasi jalan altertatif atau jalur evakuasi jka terjadi bencana. Peninjauan ke lapangan ini juga sekaligus untuk pengecekan jalan tersebut sejauh mana sudah penanganannya.
Sejak bergulirnya pembicaraan dan lobi mulai tingkat daerah, propinsi, dan pusat agar jalan Tembus Karo-Langkat dapat segera terealisasi. Sebab, jalur jalan tembus ini penting sebagai jalur evakuasi sekaligus mengurangi kepadatan lalu lintas dari Berastagi ke Medan maupun sebaliknya,”ujarnya
Brdasarkan informasi yang dihimpun kata Terkelin, jalan tembus Karo-Langkat belum disentuh oleh Propinsi Sumatera Utara. “Mudah-mudahan tahun ini 2018 sudah kelir semua, sehingga membantu jalur cepat evakuasi, jika gunung Sinabung mengancam jiwa, masyarakat sekitar diluar Zona merah,”tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Pemprov Sumatera Uatar, Riadil Akhir Lubis mengakui, baru pertama kali ini melewati jalan tembus Karo- Langkat untuk mengecek Jalur evakuasi bila bencana gunung Sinabung Erupsi dan meletus yang dapat mengancam jiwa keselamatan masyarakat sekitar. Setelah mengecek fakta lapangan, Ketua BPBD sepakat bahwa proyek jalan tempus itu perlu diprioritaskan perbaikan.
Kondisi jalan tersebut cukup parah bagi kendaraan roda empat. Kendaraan yang bisa untuk lewat cuma kendaraan khusus, minimal kendaraan Double Cabin. Sebab kiri kanan jalan masih banyak bebatuan besar dan berserak. Apalagi kondisi jalanan menanjak dan juga ada turunan,” kata Riadil Akhir Lubis.
” Jalan ini , mungkin paling lama bulan September tahun 2018 ini, akan diperbaiki oleh pihak Pemerintah Provinsi dengan anggaran APBD Provsu. Kita berharap, mudah-mudahan perbaikain jalan ini menjadi prioritas,” kata Riadil. (Daris)