JAKARTA (Independensi.com) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan pengusiran 60 diplomat dan intelijen Rusia serta menutup konsulat di Seattle.
“Pemerintah AS memutuskan untuk mengusir 60 diplomat Rusia dan menutup konsulat jenderal Rusia di Seattle,” kata pejabat pemerintah dalam brifing khusus seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Senin (26/3/2018).
Ke-60 diplomat tersebut 48 staf kedutaan dan 12 anggota Misi Permanen Rusia di Perserikatan Bangsa-bangsa. “Mereka akan meninggalkan Amerika Serikat dalam sepekan,” tulis TASS.
Tindakan itu diambil Trump sebagai balasan atas kasus dugaan peracunan mantan agen ganda Rusia di Inggris.
Sebanyak 12 diplomat Rusia di Perserikatan Bangsa-bangsa New York dan 48 lagi di Kedutaan Rusia di Washington menghadapi ancaman pengusiran.
Pemerintah Amerika Serikat juga menutup konsulat Rusia di Seattle, yang diyakini sebagai tempat penting operasi intelijen Rusia.
Langkah tersebut diumumkan Senin, saat pemerintah Trump merespons keras serangan terhadap mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, 66 tahun dan putrinya, Yulia di Salisbury, Inggris. Keduanya kini kritis setelah ditemukan pingsan di luar sebuah pusat perbelanjaan pada 4 Maret lalu.
Negara-negara Eropa juga bakal mengumumkan pengusiran diplomat Rusia.
Washington Post melaporkan tindakan Amerika Serikat diperkirakan bakal memicu tindakan balasan terhadap diplomat AS di Rusia.
Pengusiran 60 diplomat adalah tindakan paling besar setelah Presiden Ronald Reagan memerintahkan pengusiran 55 diplomat Rusia pada 1986.
Pada Desember 2016, pemerintah Obama mengusir 35 terduga agen intelijen Rusia sebagai balasan atas campur tangan Moskow dalam pemilihan presidne AS.
Akhir Juli lalu, pemerintah Rusia meminta Amerika Serikat mengurangi staf diplomatik sebanyak 755 sebagai balasan atas sanksi baru dari Kongres AS terhadap Rusia.
Sebagai balasan atas langkah Moskow, pemerintah Trump menutup konsulat Rusia di San Francisco dan gedung aneksasi di New York dan Washington, Agustus lalu. (CNN)