JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyatakan saat ini Indonesia telah swasembada protein.
Bahkan, Indonesia sudah ekspor sejumlah komoditas ternak. “Kita sudah ekspor ayam, telur, sudah ekspor kambing sehingga bisa kita katakan, hari ini Indonesia sudah swasembada protein,” ujar Amran pada acara Panen Pedet di Desa Neglasari, Ketibung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis (29/03).
Menurutnya, tujuan swasembada protein yakni meningkatkan jumlah kebutuhan protein untuk masyarakat Indonesia. Jika konsumsi produk komoditas peternakan meningkat, itu berarti usaha peternakan akan banyak diminati oleh masyarakat.
“Kita mengubah mind set masyarakat bahwa protein tidak hanya dari daging, tapi bisa dihasilkan dari ayam, telur, kambing, bebek dan seterusnya,” papar Amran.
Data terbaru pada Maret 2018, Kementerian Pertanian, Indonesia telah melakukan ekspor perdana nugget ayam dengan jumlah sekitar 6,6 ton ke Jepang dan daging Wagyu ke Myanmar. Pada April mendatang, Kementan juga akan mendorong ekspor produk ayam olahan ke Jepang sebanyak 7 ton dari rencana 13,4 ton pada 2018 ini.
Selanjutnya ke Timor Leste sebanyak 127,6 ton, serta Papua Nugini sebanyak 26,4 ton. Selain itu, juga mengekspor sebanyak 30.000 day old chick (DOC) ayam kampung dan 10.000 ekor bebek (day old duck/DOD) ke Malaysia per bulan.
Tahun 2017, ekspor telur ayam tetas (hatching eggs), GPS dan PS broiler ke Myanmar sebesar 382,9 ton dengan nilai Rp56,56 miliar. Selain itu, di tahun yang sama ekspor obat hewan juga telah menembus 50 negara yang tersebar di empat benua dengan nilai Rp27,674 triliun.
Amran menyebutkan, peluang ekspor ke negara ASEAN dan Timur Tengah masih terbuka, khususnya komoditi kambing dan domba. Dalam waktu dekat ini, Kementerian Pertanian juga akan mendorong ekspor perdana ke Malaysia sebanyak 2.500 ekor.
Pada acara panen pedet tersebut, Mentan juga memberikan hibah kepada kelompok ternak sebanyak 100 ekor kambing dan 1.000 ekor ayam lokal di Kabupaten Lampung Selatan, serta 10.000 ekor ayam lokal di Kabupaten Lambung Tengah. Bantuan juga diberikan berupa 1 unit pembuatan embung senilai Rp175 juta, bantuan jalan produk 1 unit senilai Rp.200 juta dengan total bantuan mencapai Rp1,5 miliar.(BM/ist)