JAKARTA (IndependensI.com) – Teknik mencegah dan menanggulangi serangan terorisme perlu terus dikembangkan karena ancaman yang muncul juga terus berkembang dari waktu ke waktu.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun tidak pernah berhenti untuk terus menggali ilmu, potensi, dan cara penanggulangan terorisme sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satunya dengan saling berbagi ilmu dan pengetahuan dengan negara-negara lain.
Hal itulah yang mendasari Kepala BNPT Komjen Pol Drs Suhardi Alius, MH melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Suhardi datang ke Terrorism Screening Center (TSC) di Washington DC, Amerika Serikat, Senin (16/4/ 2018) pagi waktu setempat.
“Kami ingin mengetahui bagaimana cara pemerintah Amerika melakukan pemantauan dan penyaringan terhadap individu seseorang apakah orang tersebut terindikasi jaringan terorisme atau tidak,” kata Suhardi dalam surat elektronik yang diterima IndependensI.com, Rabu (18/4/2018).
Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan bahwa kunjungannya ke TSC ini merupakan bagian dari kunjungan balasan. Pada kesempatan itu, delegasi BNPT yang didampingi KBRI Washintgton DS dan mendapat sambutan hangat dari pimpinan TSC.
Lebih lanjut mantan Kapolda Jawa Barat ini mengatakan, dalam pertemauan tersebut kedua belah pihak juga berkesempatan untuk menjelaskan mengenai perkembangan penanganan terorisme di masing-masing negara.
“Kami secara khusus juga menjelaskan tentang perkembangan terkini mengenai pola pendekatan soft approach (pendekatan lunak) yang kami lakukan dalam menangani masalah terorisme di Indonesia. Dan atas penjelasan kami tersebut, pimpinan TSC pun juga memberikan tanggapan positif dengan pola pendekatan soft approach tersebut,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Seperti diketahui TSC adalah sebuah pusat multi-lembaga yang dikelola oleh FBI, yang bertugas sebagai pengawasan-balik kontraterorisme pemerintah AS. Lembaga ini bertanggung jawab atas pengelolaan dan operasi untuk memantau dan menyaring seseorang yang terlibat dalam jaringan terorisme. TSC adalah bagian vital dari jaringan peringatan dini dan interdiksi pemerintah yang kontra-terorisme AS.
Daftar pantauan adalah satu basis data yang berisi informasi keamanan nasional dan penegakan hukum yang sensitif mengenai identitas orang-orang yang diketahui atau patut diduga terlibat dalam kegiatan teroris.
TSC menggunakan daftar pantauan untuk mendukung lembaga penyaringan garis depan dalam mengidentifikasi secara positif teroris yang dicurigai atau dicurigai yang berusaha mendapatkan visa, memasuki negara, naik pesawat, atau terlibat dalam kegiatan lain.
Sebagai rangkaian dari kunjungan ke AS, Kepala BNPT dan rombongan juga dijadwalkan akan bertemu dengan pimpinan Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS dan Koordinator Penanggulangan Terorisme dari Kementerian Luar Negeri AS.
Dalam kunjungan ke TSC itu Kepala BNPT didampingi Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir; Deputi II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol Drs Budiono Sandi, Mhum; Direktur Kerjasama Bilateral, Brigjen Pol Drs Kris Erlangga Aji Wijaya; Direktur Regional dan Multilateral, Andhika Chrisnayudhanto, SIP, SH, MA; dan Kasubdit Kerjasama Amerika-Eropa, Wandi Adrianto Syamsu.
Turut serta mendampingi delegasi BNPT yaitu Koordinator Fungsi Politik KBRI Washington DC, Atase Kepolisian KBRI Washington, Atase Perhubungan KBRI Washington DC dan Pejabat Direktorat Amerika 1 Kementerian Luar Negeri.