JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyetujui pembatalan pusat latihan nasional cabang angkat besi ke China pada Juli mendatang, menyusul keputusan Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI).
“Saya kira itu inovasi yang kreatif dari PABBSI bagaimana anggaran itu dimanfaatkan untuk hal lain. Kami menyetujui dan saya perintahkan deputi untuk merevisi internal anggaran,” kata Menpora selepas meninjau uji latihan angkat besi di Mess Marinir Jakarta, Jumat (11/05/2018). Seperti dikutip dari Antara, Menpora mengatakan, pemerintah mendukung perubahan latihan angkat besi dari China ke Lampung pada Juli, selama para atlet mampu menunjukkan progres latihan mereka.
Sementara, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Mulyana mengatakan, PB PABBSI dapat memanfaatkan anggaran pelatihan di China untuk dialihkan sebagai anggaran atlet-atlet pelapis tim Asian Games 2018. “Jika latihan di dalam negeri mereka dapat menunjukkan perkembangan hasil latihan, mengapa harus berlatih di China yang sudah tentu menjadi pesaing kita dalam Asian Games,” ujar Mulyana.
Kemenpora, lanjut Mulyana, akan meminta pengurus PB PABBSI untuk merevisi anggaran pelatnas Asian Games sampai Mei. “Kami minta kepada pengurus cabang-cabang olahraga untuk segera merevisi proposal pelatnas mereka karena kami akan menutup pengajuan perubahan proposal sampai Mei,” kata Mulyana.
Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono mengatakan dana yang semestinya dipakai untuk pelatihan di China akan digunakan untuk pembinaan atlet-atlet pelapis. “Semula, alokasi anggaran pelatihan di China selama sebulan mencapai Rp2,4 miliar. Anggaran itu hanya terpakai sebanyak Rp800 juta karena pelatnas kami alihkan ke Lampung,” kata Djoko Pramono.
Tim inti cabang angkat besi terdiri dari 11 atlet termasuk atlet Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang telah merebut medali perak dalam Olimpiade Rio 2016. PB PABBSI menambah empat atlet pelapis dalam tim Asian Games. “Kami berterimakasih karena telah diizinkan menggunakan dana kelebihan itu. Kami tidak lagi kesulitan mencari anggaran dana tambahan untuk mempersiapkan atlet-atlet pelapis,” kata Djoko.